145.901 Nakes Sudah Divaksin Corona, 27 Ribu Batal karena Penyintas hingga Hamil

23 Januari 2021 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Program vaksinasi corona terus berjalan sejak dimulai perdana pada 13 Januari lalu. Sejauh ini, sudah 145.901 tenaga kesehatan (nakes) yang telah divaksin corona Sinovac. Jumlah tersebut bertambah dari sebelumnya 132 ribu nakes pada Jumat (22/1).
ADVERTISEMENT
Juru bicara vaksinasi corona dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan total sudah 172.901 nakes di 92 kabupaten/kota yang telah mengakses untuk mendapatkan vaksin.
Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 27 ribu nakes batal atau ditunda vaksinasinya.
"Sampai dengan hari ini sudah tercatat 172.901 orang telah mengakses untuk mendapat vaksinasi di 92 kabupaten/kota yang telah divaksinasi di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 92 kab kota, di 34 provinsi. Dan dari data tersebut, dari angka 172.901, ada sekitar 27.000 tenaga kesehatan yang kemudian belum mendapatkan vaksinasi," ujar Siti Nadia dalam konferensi pers virtual pada Sabtu (23/1).
Petugas menunjukan vaksin Sars-cov-2 Sinovac untuk disuntikan kesejumlah tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Siti Nadia menyatakan 27 ribu nakes batal divaksin karena beberapa alasan. Seperti pernah terpapar corona, tekanan darah tinggi, sedang hamil atau menyusui, hingga memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
ADVERTISEMENT
"27 ribu tenaga kesehatan batal atau pun ditunda (vaksinasi) dengan beberapa alasan, yang antara lain misalnya saat screening tekanan darahnya lebih dari 140 per 90. Kemudian ada yang merupakan penyintas COVID-19, sedang menyusui, atau memiliki komorbid lainnya," jelasnya.
Siti Nadia menyatakan target vaksinasi corona diharapkan mencapai 1,47 juta tenaga kesehatan pada Februari. Sementara bagi tenaga kesehatan yang belum terdaftar pada tahap pertama, ia memastikan bakal masuk vaksinasi tahap kedua yang dimulai Februari 2021.
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
"Marilah kita putuskan mata rantai penyebaran COVID-19 melalui vaksinasi. Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan risikonya. Vaksin yang saat ini kita gunakan akan memberikan perlindungan kepada kita. Sehingga risiko kita menjadi sakit COVID-19 hanya 30 persen," tutupnya.
ADVERTISEMENT