15 Anak Tewas Akibat Kebakaran di Panti Asuhan Ilegal Haiti

15 Februari 2020 3:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panti asuhan ilegal di Haiti terbakar. Foto: CHANDAN KHANNA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Panti asuhan ilegal di Haiti terbakar. Foto: CHANDAN KHANNA / AFP
ADVERTISEMENT
15 anak tewas dalam insiden kebakaran yang melanda sebuah panti asuhan ilegal di Kota Kenscoff, Haiti, Kepulauan Karibia, Amerika Utara, Jumat (14/2). Dari 15 anak tersebut, 2 anak meninggal di lokasi kejadian, sedangkan 13 lainnya meninggal di rumah sakit akibat keracunan asap.
ADVERTISEMENT
"Bangunan ini tidak memiliki izin operasi sebagai panti asuhan sejak 2013 lalu. Tapi mereka masih menampung sekitar 66 anak," kata Hakim Raymonde Jean Antoine dilansir AFP, Sabtu (15/2).
Kebakaran tersebut awalnya terjadi pada pukul 21.00 malam waktu setempat saat listrik padam. Menurut salah satu anak di panti asuhan tersebut, api berasal dari lilin yang dinyalakan di dalam kamar oleh salah satu dari mereka.
Panti asuhan ilegal di Haiti terbakar. Foto: CHANDAN KHANNA / AFP
Saat ini, pihak kepolisian setempat tengah menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. Mereka juga masih mencoba mengidentifikasi siapa saja yang bertanggungjawab atas pengelolaan panti asuhan ilegal ini.
Menurut Antoine, bangunan dua lantai itu hanya mempunya satu pintu keluar. Tak hanya itu, bangunan juga tidak dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran.
Panti asuhan ilegal di Haiti terbakar. Foto: CHANDAN KHANNA / AFP
Sehari-hari, puluhan anak-anak penghuni panti asuhan itu harus tidur berdesakan dalam kamar-kamar kecil. Menurut Direktur Kantor Kesejahteraan Anak-anak Haiti (IBESR) Arielle Jeanty Villedrouin, panti asuhan semacam itu mulai marak setelah tragedi gempa bumi yang menghancurkan Haiti tahun 2010 silam.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019, IBESR menemukan setidaknya hanya 25 dari 756 panti asuhan yang mengantongi izin operasi. Selain itu, 80 persen dari 27 ribu anak di panti asuhan Haiti memiliki setidaknya satu orang tua yang masih hidup.
"Saat ini kami juga mencoba memulihkan kondisi psikologis anak-anak yang selamat setelah tragedi ini. Sementara, mereka akan kami rawat di pusat transisi IBESR," ucap Arielle.