15 Juta Bulk Vaksin Sinovac Tiba, Bio Farma Produksi Jadi Siap Pakai 1,5 Bulan

15 Januari 2021 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahan baku 15 juta dosis vaksin Sinovac (bulk) tiba di Bio Farma pada Selasa (12/1) malam. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bahan baku 15 juta dosis vaksin Sinovac (bulk) tiba di Bio Farma pada Selasa (12/1) malam. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Bio Farma telah menerima 15 juta dosis vaksin corona Sinovac dalam bentuk bulk (curah) yang tiba di Indonesia pada Selasa (12/1) kemarin. Saat ini, 15 juta bulk Sinovac ini sudah mulai memasuki tahapan produksi.
ADVERTISEMENT
Juru bicara vaksinasi dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengungkapkan proses produksi vaksin Sinovac sudah berjalan pada Kamis (14/1) kemarin.
"Alhamdulillah kita sekarang sudah, tanggal 14 kemarin, sudah proses 1 batch ini dari 15 juta. 2-3 hari sekali kita lakukan proses, sekitar bisa sampai untuk habiskan 15 juta ada sekitar 1,5-2 bulan," ujar Bambang dalam Live Corona Update bersama kumparan, Jumat (15/1).
Ia menegaskan, 15 juta bulk Sinovac ini berbeda dengan kedatangan 3 juta dosis vaksin sebelumnya pada Desember 2020. Juga berbeda dengan yang digunakan pada saat uji klinis Sinovac di Bandung yang melibatkan 1.620 relawan.
Jubir vaksinasi corona Bambang Heriyanto dari Bio Farma. Foto: BNPB
"Kita ada dua jenis vaksin yang datang. 3 juta sudah dalam finish product, produknya namanya Coronavac dan dapat bentuk vial. Berbeda dengan uji klinis ini, dalam satu kemasan sudah ada vaksin dan jarum suntik. Yang 3 juta ini bentuk terpisah dikemas dalam bentuk vial, diambil pakai jarum suntik lalu disuntikkan," jelas dia.
ADVERTISEMENT

Seperti apa proses produksi vaksin Sinovac yang akan dilakukan Bio Farma?

Bambang menjelaskan, bulk-bulk yang telah berada di Bio Farma akan menjalani serangkaian pengecekan dan karantina sebelum digunakan untuk produksi.
"Dilakukan uji mutu, dicek betul bulk ini vaksin lho bukan yang lain. Secara kualitas memenuhi syarat sebelum dilakukan proses lebih lanjut. Jika sudah penuhi syarat baru dilakukan proses pulling, lalu homogenisasi dalam satu tangki formulasi. Jadi bulk dimasukkan ke dalam tangki formulasi, dilakukan pulling dan homogenisasi. kemudian difilling ke dalam vial-vial," tutur Bambang.
Untuk program vaksinasi nasional, Bio Farma menyiapkan 10 dosis dalam satu vial. Sehingga, penyuntikan dapat dilakukan kepada 10 orang sekaligus. Berbeda dengan 3 juta dosis vaksin Sinovac yang datang dalam bentuk jadi, yang telah disimpan satu dosis satu vial.
Petugas medis memberikan penanganan kepada seorang pasien yang mengalami reaksi saat simulasi pemberian vaksin corona Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Bulk-bulk ini menjalani proses produksi di Gedung Nomor 21 Bio Farma yang sudah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM.
ADVERTISEMENT
"Gedung 21 sudah dapat sertifikat, prosesnya tadi dari pulling, homogenisasi, filling, packaging. Kapasitas Gedung 21 100 juta dosis per tahun," ucap dia.
Sementara ada satu gedung lainnya, yakni Gedung 43, yang sedang diaudit oleh BPOM dengan kapasitas produksi hingga 150 juta dosis. Sehingga, jika ditotal, Bio Farma bisa memproduksi hingga 250 juta dosis vaksin corona per tahunnya.
"Kalau dari tadi bulk Sinovac kita baru ada komitmen itu sekitar 122,5 juta. Sementara kapasitas kita sudah di atas disiapkan 250 juta. Tentu kita akan kalau memang diperlukan kita tambah bulk lagi Sinovac. Kekurangan-kekurangan tadi kita lakukan tak hanya dengan Sinovac, tapi dari vaksin lain ada Pfizer, Moderna, Astrazeneca," tutup Bambang.