15 Prajurit TNI yang Keroyok Warga di Depan Polres Jakpus Jadi Tersangka

30 Maret 2024 16:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar dijumpai usai apel gelar pasukan operasi Zebra 2023 di Mapolda Metro, Senin (18/9). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar dijumpai usai apel gelar pasukan operasi Zebra 2023 di Mapolda Metro, Senin (18/9). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pomdam Jaya menetapkan 15 prajurit TNI yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap 4 warga sipil di depan Polres Metro Jakarta Pusat, sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
"15 Orang (tersangka)," kata Danpomdam Jaya, Brigjen TNI CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dikonfirmasi kumparan, Sabtu (30/3).
Namun dia belum menjelaskan lebih jauh terkait pasal yang dipersangkakan terhadap belasan prajurit itu. Irsyad hanya memastikan, mereka kini telah ditahan di Rutan Pomdam Jaya.
"Sudah ditahan di Pomdam," kata Irsyad.
Latar Belakang Kasus
Peristiwa berawal usai sejumlah anggota TNI terlibat aksi pengeroyokan terhadap empat warga tepat di depan Markas Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (28/4) dini hari. Keempat korban tersebut adalah Abdullah (26), Mamih (42), Hasan (32), dan Syefri Wahyudi (26).
Peristiwa itu dipicu adanya aksi pengeroyokan yang lebih dulu dialami seorang prajurit TNI bernama Prada Lukman di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, sehari sebelumnya pada Rabu (27/3) dini hari.
ADVERTISEMENT
Adapun penyebab Prada Lukman dikeroyok lantaran salah satu pedagang di Pasar Cikini, yang juga memiliki anak anggota TNI, terlibat perselisihan dengan seseorang bernama Odi Rohadi.
Atas pengeroyokan yang dialami Prada Lukman, sejumlah prajurit TNI lantas mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk memastikan ketiga tersangka pengeroyokan diproses dengan benar.
Rupanya, prajurit TNI yang datang semakin banyak. Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan Garnisun untuk bisa memberikan pengertian kepada mereka.
Sekitar pukul 01.00 WIB, ada empat orang yang tiba-tiba diletakkan dalam kondisi terluka di depan Mapolres Jakarta Pusat. Namun belum dijelaskan rinci bagaimana proses pengeroyokan itu bisa terjadi. Termasuk siapa saja para korban itu.