17% Masyarakat Merasa Kebal Corona, Sosialisasi Protokol Harus Masif

13 Oktober 2020 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Orang Pakai Masker. Foto: AFP/BAY ISMOYO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Orang Pakai Masker. Foto: AFP/BAY ISMOYO
ADVERTISEMENT
Meski pemerintah masih berupaya menekan penularan COVID-19, namun berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), rupanya masih ada 17 persen masyarakat yang merasa kebal corona. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena pun meminta pemerintah agar semakin gencar melakukan edukasi.
ADVERTISEMENT
"Perlu edukasi terus menerus oleh pimpinan formal dan pimpinan non formal. Sehingga masyarakat tahu, mengerti dan sadar untuk cegah dan hindari penyebaran COVID-19," kata Melki saat dihubungi, Selasa (13/10).
Politikus Golkar itu pun berharap edukasi yang diberikan lebih diutamakan terkait penerapan protokol kesehatan 3M yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.
"Melalui pelaksanaan protokol kesehatan yang disiplin dan ketat melalui memakai masker, mencuci tangan secara rutin dan menjaga jarak," tandas Melki.
Hasil survei BPS terkait 17 persen masyarakat menganggap dirinya kebal corona disampaikan Kepala Satgas COVID-19 Doni Monardo. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu kendala penanganan virus corona.
Doni mengatakan berdasarkan survei BPS, provinsi tertinggi yang menyakini warganya menganggap tak mungkin tertular corona yakni Maluku disusul DKI Jakarta meski presentasenya menurun.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat data di seluruh provinsi, Maluku berada di posisi pertama. Kemudian Jakarta, DKI, pada Juli yang lalu hasil survei yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes, tingkat masyarakat yang tidak mungkin dan sangat tidak mungkin itu 30 persen, sekarang sudah turun di posisi 13,58 persen," kata Doni, Senin (12/10).
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona