news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

18 Hari Melaut, 3 Nelayan Aceh Hilang

5 Oktober 2019 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siluet nelayan merapikan jaringnya di Perairan Tanjung Peni, Kota Cilegon, Banten. Foto: Antara/Dziki Oktomauliyadi
zoom-in-whitePerbesar
Siluet nelayan merapikan jaringnya di Perairan Tanjung Peni, Kota Cilegon, Banten. Foto: Antara/Dziki Oktomauliyadi
ADVERTISEMENT
Tiga orang nelayan asal kampung Jawa, Banda Aceh, dikabarkan belum kembali setelah melaut selama 18 hari. Mereka diduga tersesat ke perairan India atau Thailand karena kabut asap.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengatakan ketiga nelayan tersebut adalah Munazir (33) dan 2 ABK-nya Kaha (33) serta Man (20). Mereka pergi melaut sejak tanggal 17 September 2019.
Miftach menyebutkan, kabar tentang belum kembalinya tiga nelayan Aceh itu, berawal dari istri Munazir yang datang langsung ke kantor Panglima Laot Aceh, Sabtu (5/10). Panglima Laot Aceh adalah lembaga adat yang memimpin masyarakat untuk urusan kelautan.
“Mereka berangkat melaut menggunakan kapal dengan kapasitas 7 GT bernama KM Athiya 02 melalui pelabuhan kecil Gampong Jawa. Wilayah mereka melaut atau mencari ikan diperkirakan 50-100 Mil dari Banda Aceh atau di sekitar laut Aceh atau di atas Pulau Aceh, biasanya mereka sudah kembali pulang paling lama 12 hari sekali,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Miftach mencurigai kehilangan tiga nelayan tersebut karena pengaruh kabut asap yang sempat melanda Aceh. Sebab kata dia, hari keempat mereka turun melaut, ketiganya sempat bertemu dengan salah satu kapal pukat langga.
Seorang awak kapal langga itu juga teman dari nakhoda KM Athiya. Mereka menceritakan pada saat itu kapal yang dinakhodai Munazir beserta 2 ABK nya dalam keadaan baik-baik saja. Mereka bahkan sudah mendapatkan empat ekor ikan tuna besar.
“Setelah hari kelima dan pada hari tersebut juga di Aceh sedang mengalami kabut asap, ketiga nelayan ini hilang kontaknya dan tidak bisa dihubungi lagi, baik dengan menggunakan radio maupun dengan menggunakan handphone,” kata Miftach.
Kabar kehilangan nelayan ini, sebut Miftach akan dilaporkan ke Pemerintah Aceh, dalam hal ini tim SAR Aceh dan PSDKP untuk bisa melacaknya.
ADVERTISEMENT
“Kami curiga mereka pada saat hari kelima melaut tersesat dan masuk ke wilayah perairan India atau Thailand dan mereka ditangkap oleh angkatan laut di sana. Panglima laot Aceh berharap semua pihak bisa berdoa agar ketiga nelayan ini bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” pungkasnya.