18 Orang yang Tinggal Satu Rumah di Yogya Corona, Tularkan ke 8 Tetangganya

20 November 2020 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di kantornya, Jumat (20/11). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di kantornya, Jumat (20/11). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus corona dari klaster keluarga di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta bertambah 8 orang. Sebelumnya, ada 18 orang dari satu keluarga yang tinggal serumah di Kecamatan Danurejan positif corona. Mereka kemudian menularkan corona ke tetangganya. Ada 8 orang tetangga mereka yang tertular corona. Walhasil, kasus corona dari klaster keluarga ini bertambah jadi 26 orang.
ADVERTISEMENT
"Ada tambahan itu yang (kampung) Juminahan (Kecamatan Danurejan) yang 18 sekeluarga itu. Tetangga-tetangganya ada 8 yang terkena (corona). Itu sudah klaster karena tetangganya sudah kena. Ada tambahan 8," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di kantornya, Jumat (20/11).
Lanjutnya, setelah ada 18 kasus corona pada satu keluarga itu, Pemkot lantas melakukan tracing. Kontak erat yang ada di sekitaran rumah lantas diswab.
"Berapanya (yang diswab) saya nggak ngerti (tidak hafal). Berdasarkan kontak eratnya mereka dianalisis dan dibuat mana yang harus swab. Berapa yang diswab saya belum tahu. Tapi hari kemarin ada tambahan 8," katanya.
Kedelapan tetangga ini merupakan orang tanpa gejala atau OTG. Saat ini kedelapan orang tersebut menjalani isolasi di rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
"8 orang tetangga ini OTG. Isolasi mandiri di rumah masing-masing," ujarnya.
Kasus corona di rumah tersebut bermula pada awal November ketika seorang kepala keluarga terpapar corona dan meninggal pada 7 November.
Kemudian seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien meninggal tersebut dites corona. Hasilnya 17 anggota keluarga lainnya terpapar corona.
Satu rumah tersebut berisi 21 orang yang masih keluarga inti. Sebanyak 17 anggota keluarga yang positif itu mayoritas merupakan orang tanpa gejala (OTG). Sementara, ada satu anggota keluarga yang belum diswab karena sudah kembali ke Surabaya.