18 Sapi Ternak di Aceh Besar Terjangkit PMK, Warga Diminta Lapor

11 Mei 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi sapi sebagai hewan kurban. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi sapi sebagai hewan kurban. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebanyak 18 kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi, telah ditemukan di Aceh Besar yang tersebar di beberapa kecamatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, mengatakan berdasarkan laporan dari petugas kesehatan hewan di setiap kecamatan hingga kemarin kasus PMK di Aceh Besar sudah ditemukan sebanyak 18 kasus.
“Penyakit PMK di Aceh Besar sudah ada 18 kasus. Ini terjadi di kecamatan Lhoknga, Montasik, dan Indrapuri,” kata Jakfar, Rabu (11/5) saat mengunjungi pasar hewan ternak Sibreh, Aceh Besar.
Jakfar menjelaskan, saat ini 18 ekor sapi itu sudah dikarantina atau diasingkan dari hewan ternak lainnya. Petugas medis juga telah siaga melakukan pengobatan untuk mengantisipasi agar wabah itu tidak menyebar.
“Umumnya sapi yang terkena penyakit ini adalah ternak dari luar Aceh Besar,” ujarnya.
Untuk mencegah agar kasus ini tidak terus meluas, sebut Jakfar, pihaknya berencana akan membuat pos di wilayah perbatasan Aceh Besar seperti di Saree dan Gurute.
ADVERTISEMENT
“Untuk mengatasi ini supaya tidak masuk lagi. Ketika kita wawancara dengan pemilik, umumnya sapi dari luar bukan asli Aceh Besar sendiri. Di Aceh, kasus yang sudah berat itu di Aceh Tamiang,” tuturnya.
Di samping itu, kata Jakfar, di tengah melakukan sosialisasi dan juga pemeriksaan sapi di pasar hewan Sibreh juga telah ditemukan sebanyak 3 ekor sapi terindikasi penyakit PMK.
“Kita juga ada sapi dari Kabupaten Bireuen ternyata tadi ketika diperiksa terindikasi. Hari ini di pasar Sibreh sudah ada tiga ekor yang terdeteksi. Jadi, kita imbau kepada masyarakat untuk segera melapor kepada petugas-petugas kesehatan hewan yang ada di kecamatan jika seandainya ada yang terdeteksi,” kata dia.