19% Pasien Corona Alami Pneumonia, 3% di Antaranya Berujung Kematian
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Hampir 81 persen COVID-19 derajat tanpa gejala dan ringan. Sebanyak 14 persen sedang berat atau sudah terjadi pneumonia. Lima persen derajat kritis. Bisa dilihat sebenarnya pneumonia pada COVID kalau dihitung sekitar 19 persen kasus mengalami pneumonia," jelas Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, Agus Dwi Susanto, dalam diskusi virtual di YouTube BNPB, Kamis (21/1).
Bagi pasien corona, kesembuhannya bisa berbeda yakni sembuh dengan sempurna dan tidak sempurna.
Dari angka tersebut, Agus menyampaikan sekitar 16-17 persen pasien bisa sembuh total dari pneumonia. Berdasarkan data yang dihimpunnya, 3 dari 19 persen pasien dengan pneumonia tidak bisa sembuh dan berujung pada kematian.
"Data statistik menunjukkan angka mortalitas kalau terjadinya pneumonia, dari 19 persen itu sekitar 3 persennya bisa meningkatkan angka kematian. Kan [tingkat] kematian kita 2,9 persen. Itu sudah terjadi pneumonia umumnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Virus SARS-CoV-2-nya hilang tapi hasil paru ketika di-rontgen itu terjadi fibrosis (gangguan paru). Itu disebut long COVID. Fibrosis sebagai gejala sisa, apakah bisa kembali sempurna? Masih banyak faktornya," lanjut Agus.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi pasien corona dengan gejala pneumonia bisa sembuh?
Agus merinci jika pasien COVID-19 masuk dengan gejala sedang, maka penyembuhan bisa memakan waktu hingga 2-3 minggu. Waktu yang lebih lama bisa terjadi pada pasien dengan gejala berat hingga kritis.
"Perjalanannya kalau dia pneumonia lebih berat sampai kritis, kalau sampai sembuh bisa 3-6 minggu," tutup dia.