2.020 Orang di Jatim Jalani Rapid Test, 49 Positif Corona

31 Maret 2020 22:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah menggelar rapid test di 38 kabupaten/kota. Sejauh ini, total 2.020 orang telah dites.
ADVERTISEMENT
"Sekarang 2.020 orang, yang positif 49 orang," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (31/3).
Meski demikian, kata Khofifah, hasil rapid test bukan menjadi hasil akhir diagnosis pasien tersebut positif COVID-19. Sebab, untuk memastikan lebih lanjut, 49 orang ini harus menjalani tes swab PCR.
"Bahwa yang positif rapid test ini tidak bisa jadi patokan mereka pasti positif COVID-19. Tapi untuk dapat presisi yang baik harus diswab di PCR," kata Khofifah.
Maka, hasil rapid test 49 orang positif COVID-19 tidak bisa diakumulasikan ke dalam 93 kasus COVID-19 di Jatim.
“Jadi tidak bisa 93 ditambah 49," lanjutnya.
Peta persebaran kasus COVID-19 Jawa Timiur per hari Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Bila hasil tes swab negatif, pasien tidak perlu khawatir untuk membayarnya. Pemprov Jatim bakal menanggung seluruh biayanya. Sedangkan, bila hasilnya positif, maka pemerintah pusat akan menanggung biayanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau rapid test positif lalu swab negatif maka biaya ditanggung pemprov. Kalau rapid test positif, swab positif, itu dibiayai pemerintah pusat," pungkasnya.
Sebelumnya, Khofifah mengungkapkan, sebanyak 1.316 orang telah melakukan rapid test. Hasilnya, ada 28 orang dideteksi positif COVID-19. 28 orang ini tersebar di beberapa daerah Jatim.