2,5 Jam Simulasi Debat, Jokowi Latihan Tanya Jawab Pertanyaan Panelis

16 Januari 2019 23:34 WIB
Persiapan debat Jokowi-Ma'ruf Amin di Djakarta Theatre (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan debat Jokowi-Ma'ruf Amin di Djakarta Theatre (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Paslon nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin berkumpul bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) di Djakarta Theatre untuk membahas teknis persiapan Debat Pilpres perdana pada Kamis (17/1) besok.
ADVERTISEMENT
Dimulai sekitar pukul 19.30 hingga 22.00 WIB, pertemuan tersebut tak hanya membahas teknis persiapan debat, tetapi keduanya juga melakukan simulasi tanya jawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh panelis. Diketahui kisi-kisi pertanyaan dari panelis itu telah dikirimkan KPU pada Kamis (10/1).
"Jadi tadi mereka (timses) yang hadir bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian dijawab yang kemudian dimantapkan jawabannya, diberikan masukan. Sehingga kalau besok terjadi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin sebagai paslon, ya insyaallah beliau-beliau mantap menjawab," ujar penasihat hukum TKN Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra, di Djakarta Theatre, Rabu (16/1).
Yusril mengatakan meski dirinya bukan timses, namun ia tetap dilibatkan dalam persiapan tersebut karena memiliki pengetahuan di bidang hukum. Terlebih tema debat perdana menyangkut isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Walaupun saya bukan bagian dari tim kampanye, tapi ini karena menyangkut hukum, ya tentu saya dilibatkan dan dimintai masukan terhadap isu-isu yang berkembang (soal) HAM, terorisme, dan korupsi," ucapnya.
Dalam simulasi tersebut, kata dia, Jokowi diberi masukan bahwa sesuai tema, isu yang berkembang saat ini yakni terkait keadilan dan kepastian hukum. Adapun, soal pelanggaran HAM, kata Yusril, sama sekali tidak pernah terjadi di era pemerintahan Jokowi.
"Alhamdulillah pada masa Pak Jokowi itu tidak terjadi kasus pelanggaran HAM yang berat, itu tidak ada. Dan memang untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM yang berat di masa lalu itu banyak kendala-kendalanya, terutama kendala hukum dan kendala teknis penyidikannya," jelasnya.
Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra setelah simulasi debat pertama. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra setelah simulasi debat pertama. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)
Yusril menambahkan, terkait isu terorisme, di era Jokowi justru UU Terorisme direvisi agar lebih mudah mendeteksi gerakan-gerakan teror. Terpenting, kata dia, dalam pemberantasan terorisme pemerintah bukan bermaksud memusuhi agama tertentu. Khusus untuk isu terorisme, akan dijelaskan oleh Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
"Kalau mengenai terorisme terutama penekanannya nanti bahwa menghadapi terorisme itu sama sekali tidak berarti pemerintah itu memusuhi Islam. Pemerintah menjunjung tinggi agama Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat. Tapi beliau ingin sekali ada pendekatan atau pemahaman yang perlu diluruskan dalam memahami Islam supaya lebih damai, toleran, bersahabat," jelasnya.
Sementara mengenai isu korupsi, Yusril menegaskan Jokowi sangat mendukung penuh penguatan KPK. Hal itu dibuktikan dengan dukungan Jokowi untuk KPK terkait penyadapan.
"Kalau ditanya kenapa sekarang terjadi banyak OTT pada masa Pak Jokowi. di masa yang lalu pun OTT sudah banyak. (Karena) sekarang KPK itu lebih meningkatkan operasi seperti itu dengan menggunakan penyadapan dan lain-lain, maka hasilnya tentu lebih banyak dengan keadaan sebelumnya. Pak Jokowi mengatakan setuju dan tidak akan menghentikan itu," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Saksikan live streaming Debat Pilpres 2019 di kumparan, Kamis (17/1) mulai pukul 19.30 WIB. kumparan bekerjasama dengan TVRI untuk menayangkan rangkaian Debat Pilpres 2019. Nurhadi, 'calon presiden Maha Asik' juga akan meramaikan live streaming Debat Pilpres 2019 di kumparan.