news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2 Bulan Nihil, Selandia Baru Catat Lagi Kasus Corona yang Tak Diketahui Asalnya

24 Januari 2021 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan tes virus corona kepasa seorang pengemudi di Lower Hutt, Wellington, Selandia Baru.
 Foto: Marty MELVILLE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan tes virus corona kepasa seorang pengemudi di Lower Hutt, Wellington, Selandia Baru. Foto: Marty MELVILLE / AFP
ADVERTISEMENT
Pejabat kesehatan Selandia Baru mencatat kasus pertama COVID-19 yang tak diketahui sumber penularannya atau disebut penularan komunitas, setelah lebih dari dua bulan nihil. Kasus penularan komunitas terakhir di Selandia Baru terjadi pada 18 November.
ADVERTISEMENT
Pasien merupakan seorang perempuan berusia 56 tahun yang baru kembali dari Eropa. Ia dinyatakan positif 10 hari setelah menyelesaikan dua minggu karantina di hotel Selandia Baru.
Kasus komunitas memiliki arti bahwa pihak berwenang belum bisa melacak secara pasti sumber penularan. Itu sebabnya, saat ini, pemerintah Selandia Baru sedang berupaya melakukan pelacakan kontak di utara Auckland.
Dilansir APF, Minggu (24/1), perempuan itu kembali ke Selandia Baru pada 30 Desember setelah menghabiskan 4 bulan di di Spanyol dan Belanda. Setelah itu, ia dibebaskan dari hotel karantina di Auckland pada 13 Januari setelah dinyatakan negatif COVID-19. Namun, dia mengaku merasakan gejala beberapa hari sebelum dites.
Suasana Kota Wellington yang sepi akibat wabah Corona di Selandia Baru. Foto: Getty Images
Pelacakan kontak dilakukan setelah terungkap perempuan dan suaminya itu menghabiskan beberapa hari berkeliling wilayah Northland. Dia berpotensi menularkan orang, terlebih telah mengunjungi sekitar 30 lokasi berbeda.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Menteri Kesehatan Selandia Baru, Chris Hipkins, menilai terlalu dini untuk memutuskan apakah lockdown total atau parsial akan diberlakukan kembali.
"Kami tidak tahu asal atau jenis penularan," kata Hipkins dalam konferensi pers.
Direktur jenderal kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, mengatakan, perempuan tersebut dipastikan telah menjalani dua kali tes dan dinyatakan negatif. Suaminya hingga kini tidak menunjukkan gejala apa pun.
Pihak berwenang sedang meninjau rekaman CCTV untuk melihat kemungkinan perempuan tersebut tertular saat berada di fasilitas isolasi.
Lebih dari 600 orang yang pernah menghabiskan waktu di hotel telah diminta untuk mengisolasi diri dan menjalani tes ulang COVID-19. Ini adalah kedua kalinya seorang yang kembali dari luar negeri mengalami gejala corona, setelah diisolasi selama 14 hari di hotel.
ADVERTISEMENT
Selandia Baru telah dipuji dunia karena berhasil menekan pandemi. Saat ini, Selandia Baru mencatat 25 kematian dari 1.927 kasus positif dalam populasi lima juta orang.