2 dari 16 WNI Gagal Tunaikan Haji 2020 karena Positif Corona

4 Agustus 2020 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah menjaga jarak sosial saat melakukan Tawaf di Makkah, Arab Saudi, (31/8). Foto: Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah menjaga jarak sosial saat melakukan Tawaf di Makkah, Arab Saudi, (31/8). Foto: Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Haji 2020 telah berakhir Minggu (2/8), tapi data terbaru masih muncul. Ternyata, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang dipanggil pemerintah Arab Saudi untuk naik haji ada 16 orang.
ADVERTISEMENT
Tapi sayang, dua di antaranya gagal melaksanakan haji karena positif corona. Dengan demikian, WNI yang berhasil melaksanakan ibadah haji hingga selesai berjumlah 14 orang.
“Sampai detik terakhir kemarin, tanggal 2 Agustus, data kami terakhir, 16 orang WNI (yang dipanggil haji), minus 2 (karena positif COVID-19),” ungkap Konsul Haji-1 KJRI Jeddah Endang Jumali.
Endang menyatakan hal itu dalam webinar Haji di Tengah Pandemi yang diadakan oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) DKI Jakarta pada Senin (3/8).
Dalam diskusi itu, Endang Jumali menceritakan minimnya transparansi sistematika pendaftaran haji 2020 yang dilakukan dengan cara mendaftar di situs haji lokal Arab Saudi.
Perwakilan diplomatik negara asing di Arab Saudi tidak dilibatkan. Haji 2020 menjadi domain utama Kementerian Kesehatan dan Kemendagri Saudi, Kementerian Haji bahkan seolah hanya bertugas sebagai juru bicara.
ADVERTISEMENT
Endang Jumali kemudian berusaha keras mencari data WNI yang lolos seleksi haji 2020 lewat berbagai cara. Hingga akhirnya dia menemukan jemaah bernama Muhammad Wahyu, WNI yang mengajar di Sekolah Indonesia Riyadh (WNI).
Dari situ, dia mendapat info jumlah WNI yang lolos seleksi ada 5 orang.
Hingga pada 29 Juli, saat jemaah hendak mengambil miqat untuk memulai ibadah haji, terkumpul data jemaah asal Indonesia ada 13 orang.
Di sinilah, muncul informasi bahwa ada empat WNI yang positif COVID-19. Hotel tempat mereka dikarantina di Makkah pun dipisah.
Tapi, perkembangan selanjutnya, dua dari empat WNI itu kemudian dinyatakan negatif corona sehingga bisa miqat ke Qarn Al Manazil.
"Ya, itu 4 orang (yang semula positif), pemeriksaan (lanjutan menyimpulkan) 2 positif, 2 negatif,” ujar Endang Jumali.
ADVERTISEMENT
Endang Jumali dan lainnya berharap agar 2 jemaah yang positif itu tetap bisa melaksanakan wukuf di Arafah yang merupakan syarat sahnya haji, sedangkan saat Tawaf Ifadah yang juga merupakan rukun haji, mereka bisa melakukan secara terpisah.
Tapi sayang, harapan itu tidak terwujud. Mereka gagal berhaji.
“Sampai detik terakhir 9 Zulhijah waktu wukuf, yang 2 orang masih tertahan dan dinyatakan tidak bisa berhaji,” kata Endang Jumali.
Jemaah haji 2020 di Masjid Maesher Al Haram, Muzdalifah. Foto: Twitter/@hsharifain
Saat prosesi di Muzdalifah, WNI yang telah dikantongi identitasnya oleh Endang Jumali bertemu dengan kelompok lain. Dari sinilah terkumpul data total ada 16 WNI yang sebenarnya dipanggil haji 2020.
Setelah ibadah haji berakhir pada 2 Agustus, Endang Jumali bisa berkomunikasi dengan para jemaah itu. WNI tersebut antara lain menetap di Kota Riyadh, Makkah, Jeddah, Al Khobar, Damman, dan Yanbu.
ADVERTISEMENT
“Ini haji yang minimalis dan istimewa,” kata Endang Jumali yang sedang menyusun buku Haji Pandemi 2020.

Haji 2020 dan Kewajiban Karantina

Haji 2020 hanya diikuti kurang lebih 1.000 orang. Rinciannya, 30 persen warga Saudi dan 70 persen WNA yang menetap di Arab Saudi alias ekspatriat.
Syarat bagi ekspatriat adalah berusia 20-50 tahun, sehat, belum pernah berhaji, dan bersedia dikarantina sebelum dan sesudah ibadah haji. Mereka mendaftar secara online.
Jemaah haji melakukan lempar jumrah Aqobah di Mina dengan menggunakan batu yang sudah di steril. Foto: Saudi Press Agency via REUTERS
Mereka yang lolos seleksi, kemudian ditelepon oleh petugas haji, diminta melakukan karantina rumah 7 hari dan memakai gelang pintar. Setelah itu, mereka dipanggil ke Makkah untuk karantina di Hotel Four Points selama 4 hari.
Saat ini jemaah haji 2020 telah pulang ke kota masing-masing untuk menjalani karantina rumah selama 14 hari.
ADVERTISEMENT