2 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Teridentifikasi, Dikenali Lewat Tato

11 September 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga korban kebakaran lapas kelas 1 Tangerang menunggu hasil identifikasi dari Tim DVI Polri di RS Polri, Kramat Jati, di Jakarta, Jumat (10/9/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban kebakaran lapas kelas 1 Tangerang menunggu hasil identifikasi dari Tim DVI Polri di RS Polri, Kramat Jati, di Jakarta, Jumat (10/9/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tim DVI Polri hari ini kembali berhasil mengidentifikasi dua korban kebakaran lapas Kelas 1 Tangerang. Korban pertama yang berhasil teridentifikasi adalah Mat Idris bin Adrismon (29) lewat pemeriksaan DNA.
ADVERTISEMENT
"Hari ini ada dua yang teridentifikasi. Satu, [teridentifikasi] berdasarkan DNA, Mat Idris, pemeriksaan DNA-nya positif sama identik," kata Sespusdokkes Polri, Kombes Pramujoko, kepada wartawan, Sabtu (11/9).
Lalu korban kedua yang teridentifikasi adalah Ferdian Perdana bin Sukriadi (28), yang dikenali berdasarkan pemeriksaan medisnya. Sebab, hasil DNA-nya belum keluar.
"Yang satu lagi ini DNA-nya belum jadi, tapi dari pemeriksaan medical kita sudah yakin karena khas lagi tatonya. Ini hanya satu-satunya yang memiliki tato seperti ini, baik dari antemortem hanya satu, postmortem satu. Dengan nama Ferdian Perdana bin Sukriadi, 28 tahun," jelasnya.
Pramujoko menjelaskan, kedua korban ini berhasil dikenali berdasarkan tato yang identik di tubuh mereka. Misalnya, untuk korban Mat Idris, tatonya merupakan jenis tato yang bukan cetakan sehingga tidak bisa ditiru.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat di punggungnya itu ada tulisan tato yang sangat khas, ini tato ini bukan tato cetakan, yang dibuat manual sehingga ini sangat sulit ditiru. Sangat khas sekali," tuturnya.
"Ini sangat kuat sekali untuk data identifikasi. Apalagi kasus ini kasus post disaster, yang artinya tidak ada orang luar yang ikut jadi korban," lanjutnya.
Pihaknya menargetkan pemeriksaan DNA korban yang belum teridentifikasi akan dilakukan lebih banyak lagi.
Dengan tambahan dua orang ini, maka kini total sudah 7 dari 41 jenazah yang berhasil teridentifikasi.