2 Ledakan Terjadi di Halte Bus Yerusalem, 15 Orang Terluka

23 November 2022 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus rusak terlihat setelah ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Bus rusak terlihat setelah ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
ADVERTISEMENT
Dua ledakan terpisah yang menargetkan halte bus terjadi di Kota Yerusalem, Israel, pada Rabu (23/11). Kedua insiden ini mengakibatkan sedikitnya 15 orang luka-luka.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan dari Radio Angkatan Darat Israel, ledakan tersebut diakibatkan oleh alat peledak yang sebelumnya telah ditanam di tempat kejadian — artinya, merupakan sebuah serangan yang direncanakan.
Tetapi, pihak kepolisian belum mengkonfirmasi kebenaran klaim itu, seraya menambahkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Ledakan pertama diketahui terjadi di dekat pintu halte ke luar kota dari Yerusalem dan melukai 12 orang — dua di antaranya kritis. Kemudian, 30 menit berselang kembali terjadi ledakan di halte lain yang lokasinya tidak jauh dari tempat ledakan pertama.
Bus rusak terlihat setelah ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Ledakan kedua menghancurkan sebuah bus dan melukai tiga orang, tetapi angka ini masih kemungkinan dapat bertambah. “Setidaknya tiga orang terluka dalam ledakan kedua,” kata pihak rumah sakit yang merawat para korban, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Terkait serangan ini, otoritas Israel langsung melayangkan tuduhan kepada Palestina sebagai pihak yang bertanggung jawab.
“Dua ledakan yang terpisah 30 menit di halte bus Yerusalem yang terpisah pada hari Rabu adalah dugaan serangan Palestina,” kata pihak kepolisian Israel dalam sebuah pernyataan.
Warga Yahudi ultra-ortodoks melihat lokasi ledakan di halte bus di Yerusalem, 23 November 2022. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Secara terpisah, kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, Hamas, menyambut baik terjadinya kedua ledakan itu, tetapi tidak secara langsung membenarkan klaim Israel.
“Pemboman itu hasil dari kejahatan yang dilakukan oleh penjajah dan para pemukim,” kata Juru bicara Hamas Abdel-Latif Al-Qanoua.
Ledakan tersebut menggambarkan ciri khas pemberontakan Palestina periode 2000-2005 yang biasanya menargetkan bus. Insiden ini juga terjadi menyusul ketegangan selama berbulan-bulan di Tepi Barat yang diduduki, sementara serangan serupa di Yerusalem cukup jarang terjadi.
ADVERTISEMENT