2 Minggu PSBB, Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 13.309 Kasus

23 Februari 2021 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat menggunakan masker saat berjalan melintasi terowongan Kendal, Jakarta, Selasa (26/1). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat menggunakan masker saat berjalan melintasi terowongan Kendal, Jakarta, Selasa (26/1). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI Jakarta mencatat tren baik selama penerapan perpanjangan PSBB ketat pada 7-22 Februari. Selama perpanjangan itu, kasus aktif COVID-19 di DKI turun signifikan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, kasus aktif di Jakarta turun dari yang sebelumnya tercatat ada 23 ribu kasus lebih, menjadi 13 ribu kasus.
"Kasus aktif di mana per tanggal 7 Februari 2021 laju kasus aktif di DKI Jakarta sebesar 23.869 dan turun secara signifikan per tanggal 21 Februari 2021 yakni sebesar 13.309," ujar Widyastuti melalui laman resmi Pemprov, Selasa (23/2).
Dengan menurunnya angka kasus aktif ini, akhirnya berdampak positif bagi okupansi rumah sakit. Saat ini okupansi rumah sakit di Jakarta juga ikut menurun secara signifikan.
Warga yang melanggar aturan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dihukum menyapu usai terjaring Operasi Tertib Masker di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (27/9). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Saat ini okupansi ICU di Jakarta ada di angka 71%. Sementara bed isolasi 66%.
"Sejalan dengan penurunan kasus aktif tersebut, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian, baik itu tempat tidur isolasi maupun ICU juga terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurunnya kasus aktif juga, kata dia, menjadi indikasi tingkat kesembuhan yang semakin baik. Itu artinya penambahan kapasitas fasilitas kesehatan yang dilakukan DKI membuahkan hasil.
Pedagang menjajakan masker kepada warga yang antre untuk berolahraga di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
"Hal ini menunjukkan bahwa treatment dan langkah Pemprov DKI untuk terus menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU sangat efektif meningkatkan tingkat kesembuhan pasien sehingga berdampak pada berkurangnya BOR," tutupnya.
Di sisi lain, jumlah tes PCR kepada orang baru di Jakarta juga sempat mengalami penurunan. Selama 2 pekan PSBB ketat, ada 5 hari tes di Jakarta kurang dari 10 ribu. Padahal, biasanya Jakarta bisa mencatatkan tes di atas 10 ribu bahkan hampir 20 ribu dalam sehari.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang PSBB ketat hingga 8 Maret 2021. Keputusan ini sejalan dengan PPKM Jawa-Bali yang ditetapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT