news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2 Orang di Yogya Meninggal karena Penyakit Kencing Tikus

19 Juli 2022 14:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tikus  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tikus Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 2022 kasus Leptospirosis di Kota Yogyakarta mencapai 6 orang. Sementara untuk kasus meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan kencing tikus ini mencapai 2 orang.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, pun meminta masyarakat memakai pelindung diri jika beraktivitas di tempat yang rawan.
"Kencing tikus itu bila di tanah yang becek atau air hujan atau banjir, itu kadang kita nggak tahu, ya. Kemudian kita enggak pakai alat pelindung diri, enggak pakai alas kaki, atau mungkin tangan. Kita kerja bakti dan lain sebagainya itu harus pakai sarung tangan," kata Lana ditemui di DPRD Kota Yogyakarta, Selasa (19/7).
Lana mengatakan terkadang seseorang tidak mengetahui sedang mengalami luka kecil di tangan maupun kaki. Jika luka ini bersentuhan dengan kencing tikus itu, maka bisa menyebabkan penularan.
"Maka memang kebersihan lingkungan itu juga harus betul-betul diawasi dan proteksi diri kita dengan APD kalau misalkan emang harus kerja di sawah atau apa, pakailah sepatu boot untuk menghindari kontak air atau tanah yang terkontaminasi," kata Lana.
ADVERTISEMENT
Kebersihan juga perlu diperhatikan di permukiman padat penduduk. Terlebih saat ini curah hujan tinggi. Kondisi becek dan basah kerap digunakan untuk tempat tikus bersarang.

Gejala Sakit Kencing Tikus

Lana mengatakan penyakit akibat kencing tikus memiliki gejala dari ringan hingga sedang. Pada kasus bergejala ringan, pasien akan merasakan demam, lemas, lesu, hingga nyeri otot.
"Terus kadang tidak spesifik banget. Kalau kita wawancara pasien ternyata pekerja kebun, petani atau rumahnya banjir, kita tenaga kesehatan berpikir ke arah sana (Leptospirosis), harus kita berikan obat-obatan untuk perlindungan antibiotik," katanya.
Apabila tidak terdeteksi secara dini, maka kasus bisa mengarah ke gejala berat seperti liver dan ginjal. Jika menyerang liver, maka akan terlihat kuning.
"Kalau kuning sudah ada kerusakan di livernya," ujar Lana.
ADVERTISEMENT
"Kalau sudah gagal ginjal sering lalu cepat sekali kondisinya (ngedrop). Biasanya yang meninggal karena tidak terdeteksi sejak awal dia tidak langsung mendapatkan pengobatan, yang tepat lanjut parah menyerang organ-organ itu kemudian masuk ke dalam kondisi gagal ginjal. Yang sering gagal ginjal," kata Lana.
Ketika sudah terkena gagal ginjal, maka di rumah sakit pasien tersebut harus menjalani cuci darah. Sebagian bisa tertolong dengan cuci darah.
Untuk kasus dua orang yang meninggal karena penyakit kencing tikus ini, Lana tidak menyebut pekerjaan dan usia mereka.