2 Pengunjung Hotel di Banyumas Tewas Diduga Karena Serangan Jantung

13 Februari 2020 6:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Polresta Banyumas masih menyelidiki kasus dua pengunjung hotel di Banyumas yang ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar. Dua pengunjung itu berinisial MA (54) laki-laki dan YL (43) perempuan yang merupakan warga Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polresta Banyumas AKP Berry mengatakan berdasarkan olah TKP di kamar hotel, petugas menemukan sejumlah obat-obatan, dan sebotol cairan yang mirip dengan minuman berenergi. Diduga mereka tewas akibat serangan jantung.
"Hasil autopsi menyebut penyebab meninggalnya kedua korban adalah diduga semacam serangan jantung. Korban laki-laki memiliki riwayat perokok aktif. Dimungkinkan yang meninggal yang laki-laki duluan, tapi waktunya hampir bersamaan," kata Berry, Rabu (12/2).
Berry mengatakan pihaknya masih memeriksa obat-obatan yang ditemukan di sekitar TKP. Ia menduga obat itu ilegal karena tidak ditemukan merek dan label yang jelas.
"Belum bisa memastikan obat kuat, karena obatnya berupa kapsul dan tidak ada mereknya. Cairan itu belum tahu isinya makanya untuk meyakinkan 100 persen kita lanjut ke labfor," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu Berry mengatakan mereka bukan pasangan suami istri. Hal itu setelah polisi memeriksa identitas KTP mereka.
"Keduanya dipastikan bukan pasangan suami istri. Pihak keluarga juga kaget setelah mengetahui informasi yang kita sampaikan. Karena keduanya berasal dari wilayah Jakarta dan tidak ada hubungan keluarga juga," kata Berry.
Sebelumnya dua pengunjung hotel di daerah wisata Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditemukan tewas di dalam kamar pada Selasa (11/2).
Kapolres Banyumas Kombes Whisnu Caraka mengatakan mereka ditemukan tewas sekitar pukul 13.30 WIB. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan bekas penganiayaan dari tubuh dua korban.
"Korban diperkirakan telah meninggal lebih dari enam jam. Kami tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan," ujar Whisnu.
Meski begitu, Whisnu mengatakan mulut dan telinga MA mengeluarkan darah. Sementara mulut korban YL mengeluarkan cairan berwarna kuning.
ADVERTISEMENT