2 Pria Berpapan Tersangka Peragakan Awal Penyiraman Air Keras Novel
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu adegan dilakukan di perempatan Jalan Tabanas. Lokasi tersebut menjadi titik pertama rekonstruksi.
Terlihat dua orang mengenakan papan nama tersangka penyiraman air keras Novel . Keduanya mengenakan jaket dan helm dan memperagakan menaiki motor di Jalan Tabanas.
Namun, tidak diketahui apakah keduanya merupakan tersangka sebenarnya, yakni Rahmat Kadir dan Ronny Bugis, atau diperankan model. Pasalnya, wajah keduanya tidak terlihat karena tertutup helm.
Awak media yang meliput juga tidak diperkenankan mendekat ke lokasi. Polisi telah mensterilkan lokasi dari depan rumah Novel hingga perempatan Jalan Tabanas.
"Harap mundur ini area kami. Ya nanti (tersangka) lewat sini," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi saat meminta wartawan menjauh dari permpatan Jalan Deposito ke Jalan Tabanas, Jumat (7/2).
Saat ini, proses rekonstruksi masih berjalan. Polisi dengan senjata laras panjang mendampingi kedua tersangka saat melakukan rekonstruksi.
ADVERTISEMENT
Kasus penyiraman Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017. Novel diserang oleh Rahmat Kadir dan Ronny Bugis sepulangnya salat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya.
Kedua pelaku berboncengan dengan sepeda motor, lalu dengan sengaja menyiramkan air keras ke wajah Novel. Air keras itu mengenai kedua mata Novel, yang terancam membuatnya buta.
Setelah 2 tahun 8 bulan lamanya, kedua penyiram air keras terhadap Novel berhasil ditangkap oleh polisi, Kamis (26/12). Dari hasil pemeriksaan sementara, motif penyerangan Novel dengan air keras karena mereka tidak suka pada Novel. Pelaku menyatakan Novel telah berkhianat.