2 Pria di Jepang Meninggal Diduga Terima Vaksin Moderna Terkontaminasi

28 Agustus 2021 23:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang lansia menerima vaksin corona Moderna di pusat vaksinasi massal yang baru dibuka di Tokyo, Jepang, Senin (24/5). Foto: Carl Court/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang lansia menerima vaksin corona Moderna di pusat vaksinasi massal yang baru dibuka di Tokyo, Jepang, Senin (24/5). Foto: Carl Court/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua orang di Jepang dilaporkan meninggal dunia usai menerima suntikan vaksin corona Moderna yang diduga berasal dari batch terkontaminasi. Kedua orang ini merupakan pria berusia sekitar 30 tahunan.
ADVERTISEMENT
"Pria-pria berusia 30-an itu meninggal bulan ini, hanya beberapa hari setelah menerima dosis Moderna kedua mereka," kata Kementerian Kesehatan Jepang yang dikutip dari Reuters, Sabtu (28/8).
Meski begitu, saat ini penyebab kematian dua pria itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Pemerintah Jepang juga sebelumnya telah menangguhkan sementara penggunaan 1,63 juta dosis Moderna, usai ditemukan kontaminan atau substansi pencemar dalam satu batch vaksin COVID-19 Moderna. Kotaminan tersebut berupa partikel logam.
Vaksin-vaksin ini juga telah sempat didistribusikan ke 863 pusat vaksinasi nasional sepekan setelah perusahaan Takeda Pharmaceutical menerima laporan kontaminan di beberapa botol. Perusahaan tersebut yang bertanggung jawab sebagai distributor vaksin Moderna di Jepang.
"Saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa kematian ini disebabkan oleh vaksin Moderna COVID-19,” tulis pernyataan perusahaan Takeda.
ADVERTISEMENT
"Penting untuk melakukan penyelidikan formal untuk menentukan apakah ada hubungan [kematian akibat terpapar vaksin yang terkontaminasi]," lanjutnya.
Pemerintah juga mengatakan sejauh ini tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi. Penangguhan tiga batch Moderna untuk sementara ini merupakan tindakan pencegahan.
Sementara itu, Manajer Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo, Fumie Sakamoto, mengingatkan agar tidak ada pihak yang langsung menyimpulkan kematian kedua pria itu akibat suntikan vaksin Moderna.
Penyuntikan booster dosis ketiga degan vaksin Moderna bagi para tenaga kesehatan, Jumat (16/7). Foto: Kemkes RI
"Mungkin hanya ada hubungan sementara antara vaksinasi dan kematian," kata Sakamoto kepada Reuters. "Ada begitu banyak hal yang masih belum kami ketahui untuk membuat kesimpulan tentang dua kasus ini."
Kontaminan yang ditemukan di beberapa botol di Jepang diyakini sebagai partikel logam, lapor lembaga penyiaran publik NHK, mengutip sumber Kementerian Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Media NHK sebelumnya melaporkan, partikel yang mencemari vial vaksin itu menunjukkan reaksi terhadap magnet, sehingga diduga kuat merupakan sejenis logam.
Perusahaan Moderna Inc telah mendeskripsikan kontaminan itu sebagai “polusi partikel” (particulate matter) yang tidak membahayakan atau memiliki masalah dengan efikasi (efektivitas vaksin terhadap virus).