2 Ribu Ton Beras Diambil Pakai Dokumen Palsu: Bulog Sumut Pastikan Stok Aman

Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto

Polisi menangkap kakek inisial AKL alias Aseng (67 tahun) pada Senin (4/3). Penyebabnya, Aseng mengambil beras sebanyak 2 ribu ton di Bulog Medan dengan menggunakan dokumen palsu.

Lantas, bagaimana ketersediaan beras di Sumut di tengah pencurian 2 ribu ton dicuri?

Kepala Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu memastikan ketersedian beras di Sumut aman. Saat ini, stok beras di Sumut sebanyak 16 ribu ton.

“Stok kami 16 ribu ton, saat ini masuk ke Belawan ini proses bongkar 15 ribu, nanti tanggal 17 Februari ada 20 ribu lagi, kami tambah stok pada Ramadan,” kata Arif di Polda Sumut pada Senin (4/3).

Untuk itu, Arif mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panic buying.

“Kami minta masyarakat untuk tidak usah panic buying,” kata dia.

Menurut Arif, tingginya harga beras, salah satu penyebabnya adalah el nino. Meski begitu, el nino di Sumut ada pada taraf moderat. Artinya, masih ada hujan yang turun.

“Memang saat ini secara nasional isu beras ini pengaruh el nino dan yang tersasar sentra produksi khususnya di Jawa, Sulsel, lari ke NTB, NTT, ini sentra,” kata dia.

Secara nasional, harga beras di tingkat eceran pada Februari 2022 masih di bawah Rp 12.000, kemudian di Februari 2023 naik menjadi Rp 12.707, dan pada Februari 2024 ini sudah tembus Rp 15.157.

Sementara beras di tingkat grosir, pada Februari 2022 masih di kisaran Rp 10.000-11.000, dan pada Februari 2024 ini sudah menjadi Rp 14.398. Bahkan, harga beras di tingkat penggilingan pada Februari 2022 masih di bawah Rp 10.000, dan di Februari 2024 ini sudah jebol di level Rp 14.274.

2 ribu beras diambil ilegal

AKL mengambil 2 ribu ton beras secara ilegal di Bulog Medan dengan menggunakan dokumen palsu.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan pelaku memalsukan dokumen dengan mengatasnamakan seorang pemilik kilang padi bernama Parino di Desa Punden Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang.

Kilang padi tersebut bernama UD Kilang Padi Jasa Tani.

“Berdasarkan hasil penyelidikan tanggal 20 Februari 2024 kita mendapatakan dugaan adanya satu pengusaha nakal yang ingin mendapatkan kuota beras komersial dengan menggunakan dokumen palsu,” kata Hadi di Ditreskrimsus Polda Sumut pada Senin (4/3).

Atas perbuatannya, Aseng dijerat Pasal 6 ayat 1 UU Darurat RI no 7 tahun 1955 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun.