2 Tuntutan Warga ke BRIN soal Proyek Penutupan Jalan Serpong-Parung Panjang

23 April 2024 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paguyuban Muncul kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BRIN, Selasa (22/4/2024). Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paguyuban Muncul kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BRIN, Selasa (22/4/2024). Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, yang tergabung dalam Paguyuban Muncul, kembali menggelar demo di depan kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Demo tersebut memprotes rencana BRIN menutup Jalan Serpong-Parung Panjang. Jalan itu sesungguhnya jalan provinsi, ditutup karena kini masuk menjadi objek vital BRIN.
Nah, BRIN sebetulnya telah membangunkan jalan baru sebagai penggantinya. Sudah bisa dipakai juga. Namun, jalan yang lama telah menjadi tempat warga setempat berdagang.
"Ada 2 tuntutan kami, lebih ke dampak ekonominya, karena di jalan itu banyak pedagang, makanya kalau ditutup, kami sangat rugi sebagai pedagang," kata Koordinator Aksi, Nurendra.
Tuntutan Paguyuban Muncul:
"Tidak usah ditutup, peruntukan seperti saat ini saja, ada portalnya, jadi yang bisa melintas hanya kendaraan tertentu," kata Nurendra.
ADVERTISEMENT

Kata BRIN

Paguyuban Muncul kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BRIN, Selasa (22/4/2024). Foto: Dok. kumparan
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Yan Rianto, mengatakan BRIN telah membangun jalan baru pengganti dan sedang dalam proses dihibahkan ke Pemprov.
Menurut Yan, sejak 2022 BRIN telah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat dan Banten, terkait pengalihan akses ke jalan lingkar baru.
"Kita sudah bangun jalan pengganti untuk mengakomodir semua, baik lintasan dan soal perekonomiannya, di mana akan ada UMKM. Hal tersebut sekaligus akan menyelesaikan cacat administrasi penggunaan tanah negara tanpa izin pinjam pakai yang telah terjadi belasan tahun akibat pembiaran," kata Yan.
Paguyuban Muncul kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BRIN, Selasa (22/4/2024). Foto: Dok. kumparan
Paguyuban Muncul kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor BRIN, Selasa (22/4/2024). Foto: Dok. kumparan