2 Warga Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Bengkulu

12 Juli 2021 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas di lokasi bencana angin kencang yang terjadi di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Minggu (11/7). Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Petugas di lokasi bencana angin kencang yang terjadi di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Minggu (11/7). Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Musibah angin kencang menerjang Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Minggu (11/7). Angin tersebut menyebabkan beberapa pohon besar tumbang.
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang melaporkan, dua warga meninggal dunia akibat bencana tersebut.
"Dua warga dilaporkan meninggal dunia dan menjadi korban bencana angin kencang yang terjadi di Desa Tebat Monok," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (11/7).
Abdul mengatakan hujan turun cukup deras dan angin bertiup kencang saat itu. Korban meninggal setelah kendaraan berjenis mini bus yang ditumpanginya tertimpa pohon tumbang.
"Kami telah mencatat kerugian lain dari musibah tersebut, meliputi satu unit rumah rusak berat, satu mobil rusak berat, dan satu mobil lainnya mengalami kerusakan ringan," tutur Abdul Muhari.
Ia menambahkan, pihaknya yang dibantu tim gabungan TNI, Polri dan masyarakat telah membersihkan puing pohon tumbang menggunakan tiga buah gergaji mesin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Rabu (14/7), hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di Bengkulu.
Petugas di lokasi bencana angin kencang yang terjadi di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Minggu (11/7). Foto: BNPB
Selain Bengkulu, wilayah lain seperti Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Selatan dan Maluku Utara juga berpotensi terjadi hujan lebat dan angin kencang hingga dua hari ke depan.
Melihat adanya peringatan dini tersebut, BNPB mengimbau agar pemerintah bersama masyarakat di tiap-tiap daerah segera melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Dalam hal ini, BNPB juga mengimbau seluruh komponen di daerah untuk memantau perkembangan cuaca dari BMKG dan melihat potensi kerawanan wilayah melalui inaRisk BNPB.
ADVERTISEMENT
==