#2019GantiPresiden Dilarang, Gerindra Sindir Baliho #2019TetapJokowi

27 Agustus 2018 14:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi pendapat sejumlah pihak yang menyebut gerakan #2019GantiPresiden provokatif dan tidak relevan. Menurutnya, spanduk dan tagar #2019TetapJokowi juga tidak relevan jika gerakan #2019GantiPresiden dianggap demikian.
ADVERTISEMENT
Muzani membandingkan gerakan #2019GantiPresiden dilarang namun marak alat praga kampanye yang mendukung Jokowi.
“Yang relevan berarti apa? Gerakan Jokowi tetap? Iya nggak? Iya dong? Itu spanduk-spanduk banyak tuh, gede-gede banyak banget di seantero Jakarta. Itu relevan enggak kira-kira? Kalau itu cara berpikirnya. Jadi dalam alam demokrasi, yang penting tidak mengganggu," kata Muzani di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/8).
"Yang paling penting menjaga persatuan, keutuhan, yang paling penting bahwa meyakini Pancasila dasar negara kita,” imbuh anggota Komisi I DPR itu.
Muzani lalu meminta pemerintah mengevaluasi institusi yang terlibat langsung dalam proses pengadangan gerakan #2019GantiPresiden di Riau pada Sabtu (25/8).
Saat itu, BIN terlibat langsung dalam proses pemulangan Neno Warisman yang hendak menghadiri konser musik sekaligus deklarasi gerakan #2019GantiPresiden. Bahkan, Neno menyebut Kepala BIN Riau berlaku kasar saat peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
“Perlu ada evaluasi. Kalau ada yang tidak beres, mau Kabinda, mau Kapolda, kalau tidak beres, mengganggu ya copot saja. Banyak yang mau jadi Kabinda, Kapolda, masih banyak orang-orang yang berintegritas,” ujarnya.
Muzani menilai, peristiwa pengadangan yang menimpa Neno di Riau itu terindikasi bahwa BIN dan Polri tidak netral. Menurutnya, apa pun pejelasan kedua institusi itu, masyarakat akan tetap menilai bahwa BIN dan Polri tidak netral.
Suasana aksi 2019GantiPresiden, Minggu (26/8/2018) (Foto: Dok. Polda Jatim)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana aksi 2019GantiPresiden, Minggu (26/8/2018) (Foto: Dok. Polda Jatim)
“Meskipun ada alasan ini itu kesannya berpihak sebelah, tidak netral. Kesan itu tidak bisa dihindari meskipun kita sudah mendengar penjelasan polisi begono begini, tapi kesan rakyat tidak bisa dihindari bahwa polisi berat sebelah,” tutur Muzani.
“Kasus yang terjadi terhadap Mbak Neno itu kan sesuatu yang menggelikan karena peristiwa ini berulang. Di Batam terjadi, terus ini pulang, bolak-balik aja kayak begini aja kan,” kritiknya.
ADVERTISEMENT