22 Orang Tewas dalam Kecelakaan di Jateng Selama Musim Mudik Lebaran 2024

19 April 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan bus Rosalia Indah, Kamis (11/4/2024). Foto: Dok NTMC Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan bus Rosalia Indah, Kamis (11/4/2024). Foto: Dok NTMC Polri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 22 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi selama masa arus mudik dan balik lebaran 2024 di wilayah Jawa Tengah. Salah satu peristiwa yang menonjol yakni kecelakaan tunggal bus Rosalia Indah yang menewaskan 8 orang.
ADVERTISEMENT
Dirlantas Polda Jateng Kombes Sonny Irawan mengatakan selama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2024 angka kecelakaan di Jawa Tengah berjumlah 506 kejadian. Jumlah ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2023.
"Dengan korban meninggal dunia mengalami penurunan 57 persen. Dari 53 di tahun 2023 kini menjadi 22 (korban meninggal dunia)," ujar Sonny dalam jumpa pers, Jumat (19/4).
Sonny menyebut, peristiwa kecelakan tunggal yang menimpa bus Rosalia Indah di Tol Semarang Batang KM 370 menyumbang kasus dengan korban terbanyak. Dalam peristiwa ini tercatat 8 orang tewas.
"Memang sebenarnya laka lantas menonjol itu di KM 370, kalau tidak ada sumbangan itu mungkin angka laka lantas kita mengalami penurunan di atas 70 persen," jelas dia.
Kecelakaan bus Rosalia Indah, Kamis (11/4/2024). Foto: Dok NTMC Polri
Dalam kasus ini, pihaknya telah menetapkan sopir bus sebagai tersangka. Polisi juga telah memeriksa pengelola bus Rosalia Indah.
ADVERTISEMENT
"Prosesnya saat ini sudah dilakukan, ada 15 saksi dan tersangka yang sudah kami rilis. Semua terkait kecelakaan sudah kami lakukan pemeriksaan, dari saksi korban, pemilik bus, pengelola jalan tol, termasuk tersangka. Nantinya pengemudi truk akan diancam dengan pasal 310 dengan sanksi di atas 6 tahun penjara. Dalam waktu dekat, berkas perkara akan dilimpahkan ke pihak kejaksaan," kata Sonny.
"Ini selalu kami imbau. Tiap upaya preventif, preemtif, sampai represif pun selalu kami lakukan. Alhamdulillah, khusus wilayah Jawa Tengah, secara sistem transportasi bisa dikelola degan baik. Kalau ada kejadian laka lantas di KM 370 itu bukan karena sistem tetapi human error," ujar Sonny.