220 Masjid di DIY Tetap Gelar Salat Id di Tengah Wabah Corona

23 Mei 2020 15:08 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi salat Tarawih. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salat Tarawih. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bersama instansi terkait telah mengeluarkan Maklumat Bersama tentang Pelaksanaan Rangkaian Ibadah Idul Fitri 1441 H/2020 M Dalam Masa Tanggap Darurat Pandemi COVID-19. Dalam maklumat tersebut diimbau agar masyarakat agar Salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Namun tampaknya masih ada masjid di DIY yang tetap akan menggelar salat Id pada Minggu (23/5) besok. Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan bahwa dari monitoring pihaknya, ada 220 masjid yang tetap akan menggelar salat id.
"Sudah 220 masjid yang akan tetap menggelar salat id," kata Noviar melalui pesan singkat kepada kumparan, Sabtu (23/5).
Terkait hal ini, Noviar masih berharap agar ratusan masjid tersebut mengurungkan niat menggelar salat id di masjid dan cukup digelar di rumah saja. Hal ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.
"Imbauannya tidak melaksanakan (salat id) di masjid atau lapangan. Sesuai dengan maklumat bersama yang sudah disepakati," kata Noviar.
Satpol PP DIY sebagai pengamanan dan penegakan hukum (Pam Gakkum) memastikan tidak akan menindak atau membubarkan masjid yang menggelar salat id. Jika masih harus tetap menggelar Salat Id, Noviar mengharap masjid memperhatikan protokol kesehatan
ADVERTISEMENT
Namun apabila di kemudian hari karena hal itu terjadi penularan wabah corona, Noviar mengatakan itu menjadi risiko masing-masing.
"Kalau mereka ngeyel masih melaksanakan agar memperhatikan protokol kesehatan. Kami dari Pam Gakkum tidak akan menindak atau membubarkan. Kalau terjadi apa-apa (penularan corona) risiko sendiri," katanya.
Sebelumnya, Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengimbau kepada seluruh umat muslim di DI Yogyakarta untuk salat id di rumah saja. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran pandemi corona.
"Untuk salat id dilakukan di rumah tidak perlu di masjid maupun di lapangan," kata Sri Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Senin (18/5).
Apa yang diucapkan Sri Sultan ini mempertegas imbauan dari Kanwil Kemenag DIY dan MUI DIY. Bahwasanya salat id merupakan salat sunah yang tidak harus dilaksanakan di masjid. Pasalnya mencegah penyebaran virus corona merupakan hal yang utama.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita mengharap kepada masyarakat untuk Salat Idul Fitri itu di rumah saja. Dalam rangka untuk pencegahan penyebaran COVID-19," kata Kakanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (14/5).
Terkait fatwa MUI Pusat bahwa Salat Id berjemaah di tanah lapang, masjid, dan lain sebagainya masih bisa diperbolehkan, Edhi mengatakan hal itu malah justru menyulitkan. Pasalnya sulit mengira-ngira mana yang zona merah dan kuning.
"Kita masih tetap berharap bisa melaksanakan ibadah Ramadhan, Idul Fitri di rumah aja. MUI memberikan rambu-rambu yang masih zona hijau diharapkan bisa melaksanakan seperti biasa. Namun untuk yang zona kuning, zona merah tidak melaksanakan. Sementara kita kan juga kesulitan membedakan mana yang hijau, kuning, dan merah," kata Edhi.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona