23 Orang di Papua Nugini Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor

19 Maret 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi banjir. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi banjir. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setidaknya 23 orang tewas akibat bencana alam banjir dan tanah longsor yang menimpa dataran tinggi Papua Nugini di Provinsi Simbu. Akibat bencana ini, rumah-rumah serta jalanan juga rusak tersapu air.
ADVERTISEMENT
"Ke-23 orang itu terkubur di bawah berton-ton lumpur dalam tiga bencana tanah longsor terpisah di berbagai wilayah di Provinsi Simbu," kata penjabat Direktur Pusat Bencana Nasional, Lusete Man, dilansir Reuters, Selasa (19/3).
"Kami masih mengalami hujan lebat, tanah longsor, dan banjir yang menyebabkan kerusakan parah di dataran tinggi," lanjutnya.
Selain itu, hujan dengan intensitas tinggi juga membuat gelombang pasang dan menyapu tepi laut serta membanjiri desa-desa di sekitar pesisir di kawasan Teluk dan Delta Barat. Banjir ini menimbulkan kerusakan parah di kebun pangan dan merusak mata pencaharian masyarakat setempat
Cuaca buruk juga menimbulkan banjir besar di Provinsi Enga. Pemimpin masyarakat Kabupaten Wapenamanda, Aquila Kunzie, menyebut masyarakat sekitar terpaksa menjatah persediaan makanan satu kali makan per hari demi bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
"Curah hujan yang terus menerus di Kabupaten Wapenamanda menyebabkan sungai-sungai meluap," tutur Kunzie.
Saat ini pemerintah setempat telah mengalokasikan 10 ribu kina Papua Nugini atau sekitar Rp 41.570.803 untuk bantuan kemanusiaan.
Berdasarkan Indeks Risiko Dunia tahun 2022, Papua Nugini menempati peringkat ke-16 sebagai negara yang paling beresiko terdampak perubahan iklim dan bencana alam.