24 Calon Penumpang KRL Reaktif Corona dalam Tes Antigen Acak

24 Juni 2021 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari pertama tes antigen secara acak kepada penumpang KRL di Stasiun Bogor pada Senin (21/6).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hari pertama tes antigen secara acak kepada penumpang KRL di Stasiun Bogor pada Senin (21/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
KAI Commuter menggelar tes swab antigen secara acak kepada calon penumpangnya di enam stasiun. Kegiatan ini digelar sejak Senin (21/6). Hasilnya ada 24 calon penumpang yang hasilnya reaktif.
ADVERTISEMENT
"Hingga Kamis (24/6) pagi ini sudah ada 560 orang yang mengikuti tes tersebut dengan hasil 24 orang di antaranya reaktif," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya, Kamis (24/6).
Mereka yang hasilnya reaktif tidak diperkenankan naik kereta. Petugas stasiun juga langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Anne menegaskan tes corona secara acak yang dilakukan KAI Commuter bukan untuk mempersulit calon penumpang. Melainkan untuk melindungi.
"Tes acak antigen yang dilakukan KAI Commuter ini dilakukan sebagai upaya melindungi masyarakat yang masih harus beraktivitas menggunakan KRL serta para petugas di lapangan. Diharapkan masyarakat yang masih beraktivitas di luar rumah dengan menggunakan KRL adalah mereka yang benar-benar memiliki kepentingan mendesak," kata Anne.
Sejumlah calon penumpang KRL mengantre untuk menjalani tes usap (swab) antigen yang digelar PT KCI di Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
KAI sejak Juni 2020 juga telah melarang balita naik KRL demi melindungi anak dari tertular virus corona. Balita hanya diizinkan menumpang KRL dalam kondisi mendesak, itupun dengan protokol kesehatan yang ketat.
ADVERTISEMENT
"Penerapan protokol kesehatan secara ketat juga terus secara konsisten dilakukan KAI Commuter kepada para penggunanya," kata Anne.
Terkait jumlah penumpang KRL Anne menuturkan per pukul 10.00 WIB hari ini ada 139.281 orang. Jumlah itu berkurang sekitar 4% dibanding Rabu (23/6) di waktu yang sama.
"Hal ini sejalan dengan anjuran pemerintah yang meminta masyarakat kembali beraktivitas dari rumah," kata Anne.