3 Besar Capres 2024 Survei Litbang Kompas: Jokowi, Prabowo, Anies

Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kapal selam PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Dok. Agus Suparto

Litbang Kompas merilis survei terbaru hari ini, Selasa (4/5) terkait sejumlah nama capres potensial di Pilpres 2024. Hasilnya, bursa capres masih diisi sejumlah nama-nama lama yang sering masuk dalam bursa pencapresan.

Survei Litbang Kompas dilakukan dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang diajukan kepada responden yakni 'jika pemilu presiden dilakukan saat ini, menurut Anda siapakah tokoh yang paling layak menjadi presiden?

Hasilnya, nama Presiden Jokowi masih menempati urutan teratas dengan 24 persen. Padahal, Jokowi sudah tak dapat mencalonkan diri di Pilpres 2024 karena aturan perundangan yang membatasi jabatan presiden maksimal 2 periode.

Kemudian, di urutan kedua diisi Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menhan dengan 16,4 persen. Di posisi ketiga Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 10 persen.

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) meninjau vaksinasi COVID-19 massal bagi pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Sementara itu, terdapat 8 nama tokoh lain yang memiliki elektabilitas di bawah 10 persen seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 7,3 persen, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 3,1 persen hingga Sandiaga Uno 3,7 persen.

Sementara itu, 21,4 persen responden enggan menjawab atau merahasiakan capres pilihannya.

Berikut elektabilitas 11 tokoh yang masuk dalam survei Litbang Kompas:

Joko Widodo: 24 persen

Prabowo Subianto: 16,4 persen

Anies Baswedan: 10 persen

Ganjar Pranowo: 7,3 persen

Basuki Tjahja Purnama (Ahok): 3,1 persen

Sandiaga Uno: 3,7 persen

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 3,3 persen

Ridwan Kamil: 3,4 persen

Tri Rismaharini: 2,4 persen

Gatot Nurmantyo: 2,0 persen

Mahfud MD: 0,9 persen

Dan nama lainnya: 2,1 persen

Survei Litbang Kompas dilaksanakan pada 13-26 April 2021 dengan metode wawancara tatap muka yang melibatkan 1.200 responden. Seluruh responden dipilih secara acak.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin eror kurang lebih 2,8 persen.