3 Besar Capres 2024 Tak Ada Kader PDIP, Mengapa?

24 Februari 2020 16:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai terbesar di Indonesia, PDIP, tampaknya harus bekerja lebih keras jika ingin mengusung kader di Pilpres 2024. Setelah Joko Widodo dua periode, rupanya belum ada kader yang sangat diperhitungkan di bursa capres 2024.
ADVERTISEMENT
Data itu didapat dari dua survei yang mulai menakar persepsi publik atas Pilpres 2024. Yaitu Median yang dirilis hari ini dan Indo Barometer yang dirilis kemarin.
Data Median menyebut kader PDIP tidak ada dalam 5 besar kandidat potensial. Yaitu Prabowo (18,8%), Anies Baswedan (15,8%), Sandiaga Uno (9,6%), AHY (8,3%), dan Ridwan Kamil (5,7%). Kader PDIP ada di urutan keenam yaitu Ganjar Pranowo (5,5%).
5 Besar capres 2024 versi Median. Foto: Dok. Median
Survei digelar dua pekan pertama Februari 2020 melibatkan 1.200 responden yang tersebar dari 33 provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling. Margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Sementara data Indo Barometer menyebut kader PDIP baru ada di peringkat keempat yaitu Ganjar Pranowo (7,7%), setelah Prabowo Subianto (22,5%), Anies Baswedan (14,3%), dan Sandiaga Uno (8,1%)
22 Kandidat Capres Versi Indo Barometer. Foto: Dok. Indo Barometer
Survei ini dilakukan pada 9-15 Januari 2020 menggunakan sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ± 2.83%, pada tingkat kepercayaan 95% dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner memakai metode penarikan sampel Multistage random sampling.
ADVERTISEMENT
Mengapa kader PDIP tak ada di 3 besar?
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyebut memang tingkat pengenalan kader PDIP sebagai capres tidak sebesar kandidat di atasnya seperti Prabowo, Anies, Sandi atau AHY. Keempat nama ini sudah beredar di 2019.
"Saya pikir wajar saja karena Pak Jokowi itu dominan di 2014 dan 2019, sangat dominan sehingga sejauh ini belum ada tokoh lain yang bisa mengalahkan Jokowi," ucap Rico usai paparan survei di Cikini, Jakarta, Senin (24/2).
"Itu juga yang menyebabkan mantan pemilih Jokowi-Ma'ruf itu belum terkonsolidasi ke salah satu calon. Ada yang ke Ganjar Pranowo, RK, Khofifah, bahkan ada yang ke Prabowo," lanjutnya.
Ganjar Pranowo dan para kepala sekolah di Jateng Foto: Pemprov Jateng
Karena itu, menurut Rico, meski Pilpres masih 2024, namun PDIP sudah perlu ancang-ancang untuk mendorong kadernya agar menjadi calon di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir semua tokoh kandidatnya perlu didorong untuk komunikasi publik yang tidak boleh dibatasi, termasuk Puan ya, harusnya lebih maksimal karena dia ketua DPR," terangnya.