3 Fakta Terbaru Perihal CVR Lion Air JT 610

22 Januari 2019 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cockpit Voice Recorder (VCR) yang ditemukan pagi tadi, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cockpit Voice Recorder (VCR) yang ditemukan pagi tadi, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kopaska, bersama Dislambair TNI AL berhasil menemukan CVR (Cockpit Voice Recorder) dari Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1). CVR menjadi kepingan penting bagi tim investigasi, karena di dalamnya memuat percakapan kokpit, sebelum penerbangan hingga akhir dari penerbangan nahas tersebut.
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum 3 fakta seputar CVR yang milik Lion Air JT 610 tersebut:
KNKT Berhasil Unduh 124 Menit Percakapan dalam Kokpit
"Sudah berhasil di-download (diunduh), isinya 124 menit," kata Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo saat dihubungi kumparan, Senin (21/1).
Namun, Nurcahyo masih harus menyaring suara yang disimpan oleh CVR. Tim harus mendapatkan suara yang jernih agar proses transkrip berjalan lancar. Proses ini akan membutuhkan waktu yang panjang, mengingat usai ditranskrip, data akan digabungkan dengan FDR (Flight Data Recorder).
"Masih panjang. Masalahnya cukup rumit (untuk dianalisa). Mudah-mudahan bisa selesai dalam satu tahun. Diusahakan," ujarnya.
Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono menunjukkan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT-610 yang ditemukan di perairan Ujung Karawang, Bekasi, Senin (14/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono menunjukkan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT-610 yang ditemukan di perairan Ujung Karawang, Bekasi, Senin (14/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
KNKT: Suara Rekaman CVR Lion Air JT-610 Bersih, Sedang Ditranskrip
Tugas panjang menanti tim investigasi dari KNKT. Selain transkrip, mereka harus melakukan penyaringan terhadap suara yng terekam dalam CVR tersebut, kendati KNKT menilai rekaman yang disimpan dalam CVR cukup bersih.
ADVERTISEMENT
"Karena dengerin itu ada noise-noise itu kadang kita putar sampai 100 kali, kata-katanya oh ini, cukup jelas. Tapi memang di dalamnya ada suara yang berisik ya. Kita ada trik-trik untuk bagaimana filter suara itu jadi bagaimana suara yang kita inginkan itu lebih jelas," kata Soerjanto.
Selain itu, KNKT harus menemukan jangka waktu yang pas. Artinya, saat persiapan terbang, hingga detik-detik terakhir Lion Air JT 610 di udara. Pasalnya rekaman tersebut merekam pula kejadian dibelakang, seperti proses perawatan pesawat beberapa hari sebelumnya.
"Dua jam (tercatat) dari saat terakhir kecelakaan mundur ke belakang. Karena kalau electrical-nya di-on-kan, otomatis CVR terekam. Kita enggak tahu rekaman yang di belakang itu apa. Kita yakin rekaman di belakang itu masalah maintenance saja," pungkasnya.
Ketua KNKT Sorjanto Tjahjono pada acara penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KNKT Sorjanto Tjahjono pada acara penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Agustus 2019 Final Report Kecelakaan Lion Air Dapat Diumumkan ke Publik
KNKT memiliki target untuk merampungkan final report kecelakaan Lion Air JT 610 pada Agustus mendatang. Banyak hal yang harus mereka rampungkan. Melakukan analisa transkrip dari CVR lalu menggabungkanya dengan data FDR (Flight Data Recorder) agar didapat gambaran penuh terkait peristiwa tersebut.
"Kurang dari setahunlah (proses analisa). Kita upaya percepat. Bisa besok selesai ya besok. Kita usahakan secepatnya. Ya mudah-mudahan medio ketiga dari Agustuslah kita harapkan sudah bisa," kata Soerjanto.