3 Pasar Tradisional di Semarang Ditutup Sementara Usai Jadi Klaster Baru Corona

3 Juni 2020 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memadati Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Warga memadati Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Tiga pasar tradisional di Kota Semarang ditutup sementara usai menjadi klaster baru penyebaran corona. Tiga pasar tersebut yakni Pasar Prembaen, Pasar Jati-Banyumanik, dan Pasar Karimata atau Pasar Burung.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman, mengatakan 3 pasar tersebut ditutup mulai Rabu (3/6) ini hingga Sabtu (6/6). Selama penutupan, pasar akan disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan.
"Ditutup sementara untuk tiga hari mulai hari ini. Nanti Minggu pagi sudah mulai beroperasi lagi," ucap Fravarta kepada wartawan, Rabu (3/6).
Setelah disterilisasi dan dibuka kembali, Fravarta berharap para pedagang lebih menaati protokol kesehatan. Setiap pedagang wajib memakai masker dan menjaga jarak.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
Selain itu, setiap pembeli yang masuk pasar juga wajib mencuci tangan dengan sabun dan pakai masker.
"Kami sudah sediakan tempat cuci tangan. Kami butuh kedisiplinan masyarakat," kata dia.
"Masker wajib dipakai. Tidak pakai masker dilarang berjualan," imbuhnya.
Sebelumnya Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan Pasar Prembaen, Pasar Jati Banyumanik, dan Pasar Karimata atau Pasar Burung menjadi klaster baru penularan COVID-19 di Kota Semarang. Selain itu, pihaknya juga menemukan kasus baru dari klaster Rusunawa Kaligawe dan klaster perbankan.
ADVERTISEMENT
Hingga Rabu (3/6), jumlah pasien positif COVID-19 di Semarang mencapai 453 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 278 pasien di antaranya sembuh dan 44 meninggal.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.