3 Pelaku Pembunuhan Gubernur di Filipina Ditangkap, 1 Tewas dalam Baku Tembak

6 Maret 2023 0:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menjaga pos pemeriksaan antara perbatasan Kota Tanjay dan kota Pamplona di Provinsi Negros Oriental Filipina pada 4 Maret 2023. Foto: FERDINAND EDRALIN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menjaga pos pemeriksaan antara perbatasan Kota Tanjay dan kota Pamplona di Provinsi Negros Oriental Filipina pada 4 Maret 2023. Foto: FERDINAND EDRALIN/AFP
ADVERTISEMENT
Filipina diteror aksi pembunuhan yang menyasar tokoh politik. Salah satu korbannya ialah Gubernur Provinsi Negros Oriental, Roel Degamo. Ia tewas ditembak pada Sabtu (4/3).
ADVERTISEMENT
Serangan itu dilakukan enam pria bersenjata api di rumah gubernur yang berada di Pamplona di provinsi tengah Negros Oriental. Para pelaku juga mengenakan seragam ala militer.
Selain menewaskan Degamo, serangan itu juga menewaskan 5 orang lainnya.
Pihak berwenang pada Minggu (5/3) mengatakan tiga pelaku berhasil ditangkap. Sementara satu lainnya tewas dalam baku tembak yang terjadi pada Sabtu malam saat proses penangkapan.
Angkatan Darat Filipina mengatakan dua dari tiga tersangka yang ditangkap adalah mantan tentara yang diberhentikan dengan tidak hormat beberapa tahun lalu.
Ilustrasi Tersangka Foto: Shutter Stock
Juru bicara polisi Letnan Kolonel Gerard Pelare mengatakan sekitar 10 orang terlibat dalam serangan itu. Pihak berwenang yakin mereka masih berada di pulau itu setelah pelabuhan ditutup untuk mencegah pelarian.
ADVERTISEMENT
Selain menangkap para tersangka, pihak berwenang juga menyita sejumlah bukti di antaranya senjata api dan seragam kamuflase.
"Kami akan menangkap dalangnya, saya jamin itu," kata Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos dikutip dari AFP.
Sebelumnya Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr naik pitam saat mengetahui Degamo tewas ditembak. Dia mengutuk pembunuhan yang ditargetkan kepada sekutu politiknya itu. Dia pun memperingatkan para pelaku untuk menyerah sesegera mungkin.
“Pemerintah saya tidak akan beristirahat sampai kami berhasil membawa para pelaku kejahatan pengecut dan keji ini ke pengadilan,” kecam Marcos.