Ilustrasi vaksin corona-vaksin COVID-19

3 Perusahaan Besar Akan Ikut Produksi Vaksin Merah Putih, Target 1 Miliar Dosis

27 Oktober 2020 16:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah mengembangkan vaksin corona buatan dalam negeri agar tak ketergantungan vaksin buatan farmasi negara lain seperti Sinovac, Sinopharm, dan CanSino. Vaksin tersebut diberi nama vaksin merah putih.
ADVERTISEMENT
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, menyatakan vaksin merah putih kini tengah dikembangkan 6 institusi.
Keenam institusi yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gajah Mada.
Bambang mengatakan, apabila vaksin merah putih telah lolos hingga uji klinis III, sudah terdapat 3 perusahaan farmasi besar selain Bio Farma yang siap membantu produksinya. Ditargetkan vaksin merah putih siap produksi dan diedarkan awal 2022.
"Kami sudah gandeng minimal 3 perusahaan yang sudah siap, pertama untuk investasi pengembangan vaksin manusia, kedua mereka sudah mulai mengurus izin ke BPOM atau cara pembuatan obat yang baik," ujar Bambang dalam diskusi di BNPB, Jakarta, Selasa (27/10).
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Namun, Bambang belum menyebut nama 3 perusahaan tersebut. Meski demikian, Bambang memperkirakan gabungan 3 perusahaan itu bisa memproduksi vaksin merah putih mencapai 1 miliar dosis per tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Dari 3 perusahaan swasta tersebut kita hitung berapa kapasitas produksi yang mereka sanggup untuk investasi. Ternyata mereka katakan dari kombinasi 3 itu bisa mencapai 1 miliar dosis per tahun," ucap Bambang.
Dengan kapasitas tersebut, Bambang meyakini ketiganya dapat membuat Indonesia menjadi produsen utama vaksin di dunia. Walau demikian, Bambang lebih memprioritaskan proses produksi bagi kebutuhan di dalam negeri.
"Jadi ke depan harus menjadi salah satu produsen vaksin utama di dunia, tetapi sekarang fokus dulu pada COVID-19 di mana kita pastikan vaksin merah putih 100 persen bisa diproduksi dalam negeri dan sediakan vaksin COVID-19 tak hanya tahun ini, tapi tahun-tahun berikutnya," kata Bambang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten