news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

3 PR Prabowo Benahi Pertahanan RI: Tuntaskan Renstra Era SBY hingga Alutsista

9 Juli 2021 19:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto usai meninjau kapal selam di hanggar PT PAL Indonesia di Surabaya, Rabu (2/6/2021). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto usai meninjau kapal selam di hanggar PT PAL Indonesia di Surabaya, Rabu (2/6/2021). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pengamat pertahanan dan militer, Andi Widjajanto, mengungkapkan tiga pekerjaan rumah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Andi mengatakan tiga PR ini harus diselesaikan demi kemajuan pertahanan RI.
ADVERTISEMENT
Andi menuturkan, PR pertama Prabowo adalah menuntaskan rencana jangka panjang yang disusun di era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan memastikan kesinambungan pertahanan 20 tahun berikutnya.
"Pak Prabowo punya 3 PR, PR utama adalah menuntaskan rencana jangka panjang pembangunan pertahanan yang dulu disusun di masa Pak SBY. Pak Prabowo harus menyelesaikan renstra 3 MEF 2020," kata Andi dalam Webinar Unpad yang juga dihadiri Prabowo, Jumat (9/7).
"Kedua, adalah membuat renstra baru yang kemudian memastikan ada kesinambungan pembangunan 2024 dengan pembangunan pertahanan 20 tahun berikutnya," lanjut dia.
Andi menjelaskan, untuk menyelesaikan PR itu, Prabowo juga memiliki tantangan yakni ancaman resesi akibat COVID-19. Selain itu, Prabowo harus melakukan konsolidasi pertahanan untuk menciptakan kematangan demokrasi mengingat adanya Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Jadi Pak Prabowo di kabinet sebenarnya menikmati konsolidasi demokrasi yang nyaris matang sehingga anggaran bagaimana pengawasan DPR, bagaimana pengawasan lembaga politik, belanja senjata, kematangan demokrasi ini sangat penting untuk meningkatkan efektivitas kerja," jelas Andi.
Ilustrasi alutsista Indonesia. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Sedangkan PR ketiga, Andi mengatakan Prabowo harus memproyeksikan masa depan Indonesia akibat gelombang kedua COVID-19 yang berdampak pada ekonomi. Prabowo harus memperhatikan hubungan internasional negara lain.
"Jadi, tantangan Pak Prabowo sampai 2024. Sementara ekonomi pasca pandemi itu baru kelihatan 2023. Kalau tadi konsolidasi politiknya kita sudah matang. Kita akan mempermudah proses politik anggaran," kata Andi.
"Yang juga mengkhawatirkan hubungan internasional 2021, sekarang ini terjadi transisi hegemoni AS dengan China, di Asia timur. Kita akan lihat kebangkitan China, Rusia, India, kita akan melihat negara-negara di Afrika menjadi energi baru," jelas Andi.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Menhan Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Ahmed Al Bowardi di UEA. Foto: Kemhan RI

Indonesia Belum Masuk 10 Besar Industri Pertahanan Global

Sementara Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose, mengatakan saat ini industri pertahanan Indonesia belum masuk dalam 100 besar peringkat industri global. Hal ini juga menjadi PR yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat, bagaimana posisi kita terhadap 100 peringkat industri pertahanan global yang ada, Indonesia belum masuk. Menjadi PR kita bersama untuk bagaimana misi kita, untuk membawa Unhan kita masuk ke dalam paling tidak 100 besar Unhan global," kata Abraham.
Abraham mengatakan, untuk mencapai itu ada beberapa hal yang barus diperbaiki Kemhan yakni kemandirian kementerian dan kemampuan mengintegrasi alutsista.
"Kalau bicara kemandirian tentu kita harus bicara kemampuan, apa, kemampuan dalam mengintegrasi alutsista, kita bicara tentang kebebasan bagaimana memilih sumber material sistem teknologi inovasi yang kita lakukan," ucap dia.
"Kemudian bagaimana kita berbicara tentang ketidak tergantung terhadap berbagai ikatan kalau kita kerja sama, baru kita bisa menuju goal kita yaitu kemandirian Unhan," tutup Abraham.
ADVERTISEMENT