300 Karyawan Termasuk Dokter di RSHS Bandung Jalani Rapid Test COVID-19

25 Maret 2020 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapid test COVID-19 di RSHS Bandung. Foto: Dok. Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Rapid test COVID-19 di RSHS Bandung. Foto: Dok. Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Pemprov Jawa Barat mulai melaksanakan rapid test COVID-19 pada Rabu (25/3). Dalam hari pertama, sekitar 300 karyawan RSHS Bandung baik dari tenaga medis maupun nonmedis, langsung melakukan pemeriksaan. Sebab, mereka masuk dalam kategori A atau mendapat prioritas untuk mengikuti rapid test.
ADVERTISEMENT
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung dr Nucki Nursjamsi Hidayat mengatakan, 300 karyawan yang melakukan rapid test terdiri dari dokter, perawat, hingga satpam.
Perawat yang diprioritaskan adalah mereka yang bekerja di ruang rawat inap khusus, isolasi instalasi gawat darurat, dan isolasi instalasi rawat jalan.
"Kami memeriksakan prioritas pertama yaitu para dokter terdiri dari dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter patologi klinik, dan dokter anak, juga dokter peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) masing-masing KSM (Kelompok Staf Medis)," kata Nucki dalam keterangan tertulis.
"Lalu diikuti para perawat, perawat dari ruang rawat inap khusus, dari isolasi instalasi gawat darurat, dari isolasi instalasi rawat jalan," tambahnya.
Rapid test COVID-19 di RSHS Bandung. Foto: Dok. Pemprov Jabar
Seluruh pegawai RSHS Bandung diharuskan mengisi formulir data diri secara lengkap sebelum melakukan rapid test. Selain itu, jika jumlah peralatan rapid test memungkinkan, karyawan yang ada di ring 2 yang terdiri dari tenaga kesehatan yang bertugas menyeleksi ODP maupun PDP yang belum terkonfirmasi, juga akan mengikuti rapid test.
ADVERTISEMENT
Nucki menuturkan, RSHS Bandung sudah menyiapkan Gedung Anggrek lantai 1 hingga lantai 5 untuk ruang perawatan pasien COVID-19. Kapasitas di satu lantai mampu menampung 40 hingga 60 pasien.
"Kemudian untuk yang belum confirm ada dua lantai dengan kapasitas sekitar 100 orang. Satu lantai lain untuk staf," kata dia.
Nucki menegaskan RSHS Bandung terus berupaya meningkatkan pelayanan sebagai garda terdepan Jabar dalam menangani virus corona terutama dalam merawat pasien.
Rapid test COVID-19 di RSHS Bandung. Foto: Dok. Pemprov Jabar
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Berli Hamdani menuturkan, rapid test di RSHS Bandung dilakukan karena rumah sakit itu merupakan rujukan utama pasien COVID-19 di Jabar. Karyawan RSHS bekerja di ring satu dan zona merah serta melakukan kontak dengan pasien COVID-19 dalam waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya rapid test ini, diharapkan dapat menjaring kasus-kasus maupun orang yang berisiko terkena infeksi sehingga bisa diambil langkah dalam penanggulangan COVID-19," kata Berli.
Berli menambahkan, pihaknya menyediakan sekitar 350 paket reagen atau cairan senyawa kimia untuk rapid test virus corona di RSHS Bandung. Nantinya, rapid test juga akan dilakukan pada orang yang berstatus dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Terkait pelaksanaan rapid test untuk warga yang berada dalam kategori B dan C dengan menggunakan sistem drive thru, baru akan dilakukan Kamis (26/3). Sebab pihaknya masih melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota terkait sarana dan prasarana hingga tenaga kesehatannya.
"Drive thru juga tapi itu pelaksanaannya mundur satu hari kemungkinan. Karena masih diperlukan pendaftaran baik yang manual maupun secara sistem," tutur Berli.
ADVERTISEMENT
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!