300 Pekerja Migran RI Curhat ke Ganjar soal Pungli hingga Masalah Pribadi

11 Oktober 2021 9:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat acara Gubernur Jateng Menyapa Pekerja Migran Indonesia. Foto: Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat acara Gubernur Jateng Menyapa Pekerja Migran Indonesia. Foto: Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Acara Gubernur Jateng Menyapa yang digelar Ganjar Pranowo rupanya jadi momen para Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk curhat. Mulai dari masalah pribadi, perizinan, hingga pungli, semua didengarkan Ganjar dengan sabar.
ADVERTISEMENT
Minggu (10/10) malam, digunakan Ganjar untuk mengecek kondisi para pekerja migran dalam acara tersebut yang digelar secara virtual melalui zoom. Setidaknya 300-an PMI ikut serta. Mereka bergiliran ‘curhat’ ke Ganjar.
Salah satunya Irianto, seorang awak buah kapal (ABK) ikan yang saat ini berada Taiwan. Kepada Ganjar, Irianto curhat soal pungli yang dialaminya.
“Ada pungli tapi mainnya pinter banget jadi kaya bukan pungli. Pinginnya kita itu dari pemerintah ada tindakan tegas untuk menyelidiki,” ujarnya.
Tak hanya mendengarkan, Ganjar langsung menjawab dan meminta Irianto serta kawan-kawan ABK lainnya untuk langsung melapor jika menemukan pungli.
“Kalau anda menjadi korban pungli tapi tidak lapor, kan kita tidak tahu. Kalau kemudian menyampaikan kepada kita, ya kita tahu. Dulu laporan pungli di tempat lain juga laporan dari masyarakat. Ada aplikasi laporgub, paling gampang follow IG, Twitter, Facebook-nya Pak Gubernur,” tutur Ganjar.
Ilustrasi ABK WNI. Foto: Kemenlu RI
Masih seputar kru kapal, Ganjar juga menerima curhatan dari Yaya, perwakilan kru kapal pesiar yang sering mendapat kendala birokrasi saat mengurus perpanjangan paspor pelaut.
ADVERTISEMENT
Para PMI terus bergantian curhat ke Ganjar. Bahkan ketika harus menyudahi acara karena harus memimpin rapat, Ganjar masih meladeni curhatan PMI asal Cilacap dengan sabar, meski sempat kena semprot karena laporannya via akun Instagram.
“Iya itu (acara Gubernur Jateng Menyapa) kan kita jadi tahu ya sebenarnya kondisi PMI kita,” ucap Ganjar usai acara.
Beberapa persoalan, lanjut Ganjar, sebenarnya ada solusinya. Misalnya terkait laporan kepulangan yang dipersulit, Ganjar menilai hal itu bisa lebih mudah dengan beberapa cara.
“Sebenarnya ini bisa kita buatkan cara. Datang, dokumentasi beres, colok hidungnya (swab), dia masuk karantina. Nah nanti hasilnya (swab) akan dianter pakai email mereka terbiasa,” jelasnya.
Petugas menyemprotkan disinfektan ke bawa bawaan WNI ABK MV Westerdam setibanya di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/6). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Curhatan dari PMI asal Cilacap, lanjut Ganjar, terkait PMI yang sudah purna juga ada solusinya. Ganjar mengatakan, sebenarnya Disnakertrans sudah memiliki program tersebut. Hanya saja komunikasi di tingkat daerah terkendala.
ADVERTISEMENT
“Pendampingan PMI yang purna ini sebenarnya kita juga punya, latihane (latihannya) mulai dari produksi sampai menjual mesti dilatih secara lengkap, nah nanti kita dampingi. Tapi ternyata komunikasi tidak bisa berjalan lancar apalagi di pemkab. Nah nanti kita bantu, komunikasi dengan pemkab,” kata Ganjar.
Secara keseluruhan, menurut Ganjar, kondisi PMI asal Jateng dalam kondisi baik. Ganjar berharap komunikasi yang dilakukan ini bisa memberikan perasaan nyaman bagi mereka untuk tenang bekerja di negeri orang.
“Ya kita jembatani memang, jadi dengan kawan-kawan yang tadi menyampaikan sih rasa-rasanya oke. Yang (bekerja di) Jepang tadi relatif bagus ya, yang Taiwan juga bagus, bisa berjalan. Jadi mudah-mudahan mereka baik-baik saja,” tandasnya.