33 Korban Miras Oplosan di Gresik Diduga Keracunan Metanol

20 Agustus 2018 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim gabungan Polres Gresik dan Jatanras Polda Jatim berhasil mengamankan pembuat miras oplosan yang menyebabkan tiga korban meninggal pada pesta miras malam 17-an, Senin (20/8) dini hari. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim gabungan Polres Gresik dan Jatanras Polda Jatim berhasil mengamankan pembuat miras oplosan yang menyebabkan tiga korban meninggal pada pesta miras malam 17-an, Senin (20/8) dini hari. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rombongan pasien keracunan miras oplosan pada malam tirakatan dari Gresik, Jawa Timur, masih menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Senin (20/8).
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Penunjang Medik RSUD Dr Soetomo, dr Hendrian D Soebagjo mengungkapkan, sejak Minggu (19/8) pihaknya menerima 33 pasien rujukan yang datang silih-berganti. Mereka berasal dari Desa Hulaan, Menganti, Gresik.
"Kita terima 33 pasien yang berbondong-bondong dengan kondisi cukup dramatis. Gejalanya beragam dengan kondisi keracunan metanol," ucap Hendrian.
Dari jumlah tersebut, satu di antaranya dalam kondisi kritis ketika dirujuk sehingga nyawanya tidak tertolong. Dua pasien lainnya masih menjalani perawatan intensif di kamar ICU.
"Keduanya terus kami monitor perkembangannya. Ada satu di antaranya yang menderita kehilangan penglihatan. Sebanyak 29 pasien lainnya kondisinya sangat stabil tapi masih dalam perawatan kami," jelasnya.
Terkait diagnosis kepada para pasien keracunan miras oplosan ini, Hendrian mengungkapkan seluruh pasien mengalami keracunan khas dengan gejala yang mirip keracunan metanol.
ADVERTISEMENT
"Segi campurannya bisa berbeda. Tapi kandungan intinya sama, yakni metanol. Kami duga variannya vodka, sprite, dan metanol. Biasanya satu bahan metanol yang mudah diperoleh itu dari spritus. Karena mudah dicari dan harganya murah," urai Hendrian.
Hendrian menduga spiritus menjadi salah satu campuran kandungan berbahaya yang digunakan dalam miras oplosan ini. Karena metanol biasanya tidak sembarangan diperoleh dan harganya cukup mahal.
Hendrian menambahkan, bagi pasien dengan keracunan minuman keras oplosan akan mengalami gejala progresif yang berujung pada kematian. Kalau tidak segera dilakukan perawatan maka pasien akan mengalami kebutaan.
"Dampaknya gejala ringan sampai kematian. Biasanya pasien akan mulai mabuk, mual, muntah, sakit kepala, kehilangan kesadaran, penglihatan kabur hingga kebutaan. Lebih parah bisa gagal fungsi organ," terang dia.
ADVERTISEMENT
Pada prosesnya, alat yang masuk dalam tubuh berjalan lewat aliran darah kemudian menyerang ginjal, hati, hingga ke otak. Akibatnya bisa pendarahan otak disusul dengan gagalnya fungsi organ hingga mengakibatkan kematian seketika.
"Kami akan pantau terus kondisi pasien yang masih dirawat. Kita terus berharap tidak kembali terjadi peristiwa yang mengakibatkan kematian sia-sia ini," pungkasnya.