news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

343 Warga Yogya yang Kunjungi Indogrosir Daftar Rapid Test Massal

11 Mei 2020 22:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar rapid test kepada para pengunjung Indogrosir, sebuah toko grosir di Jalan Magelang, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Toko grosir tersebut telah menjadi salah satu klaster penyebaran corona dengan total 13 karyawannya positif.
ADVERTISEMENT
"Jumlah pendaftar rapid test sampai jam 12.00 WIB saat pendaftaran ditutup ini adalah 343 pendaftar dari 700 (kuota) yang tersedia," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/5).
Heroe mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, 76 pendaftar mengaku memiliki gejala seperti COVID-19. Sementara 267 lainnya dicurigai berkontak dengan pasien yang positif.
"Jadi yang diundang kan yang belanja di Indogrosir. Jadi hanya ngomongin yang belanja saja. Ditanya riwayat kontaknya, yang belanja bilang dengan kasus positif. Siapa yang disebut positif itu perlu kuesioner baru saat rapid test, yang disebut formulir tracing," kata Heroe.
Lanjut Heroe, ke-343 warga Yogyakarta yang mengunjungi Indogrosir tersebut merata dari 14 kecamatan. Hanya saja Kecamatan Tegalrejo menjadi yang terbanyak dengan 93 orang. Kecamatan Tegalrejo sendiri berbatasan langsung dengan Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman tempat berdirinya Indogrosir.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya untuk pelayanan yang cepat dan sesuai protokol COVID 19 tidak terjadi kerumunan maka nanti akan didistribusikan pemeriksaannya di 18 puskesmas di Kota Yogya," katanya.
Skenario penanganan lebih lanjut para pengunjung Indogrosir ini antara lain: Pertama jika hasil non reaktif maka orang tersebut diminta isolasi mandiri dan artinya akan di-rapid test lagi seminggu kemudian.
Kedua jika reaktif, tapi kondisi kesehatan umum baik maka diminta untuk isolasi mandiri dan home care dari Puskesmas. Selanjutnya mereka juga akan melakukan swab.
"(Jika) reaktif kondisi bagus, tapi tidak ada tempat isolasi (di rumah), di tempatkan di Balai Diklat Kemensos dan dimonitor tim dokter kemudian di-swab. Jika reaktif klinis, maka rawat inap di rumah sakit dan swap," tegas Heroe.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain pihaknya telah menyiapkan 45 kamar isolasi di 7 rumah sakit rujukan di Kota Yogyakarta. Pihaknya juga menyiapkan Balai Diklat Kemensos yang kemarin semula dipakai untuk shelter isolasi bagi ODP, diubah menjadi tempat perawatan PDP.
"Jika masih kurang nanti kita akan tambahkan lagi saat ini kita masih punya kapasitas 150 untuk isolasi ODP, atau tempat lainnya. Balai diklat itu kapasitas 30
Kamar. Di luar itu, di pondok pemuda, dan hotel yang disiapkan bisa mencapai kapasitas 150 orang untuk ODP. Tapi kalo PDP yang bisa ditampung 50 kamar hotel," katanya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT