4 Anak di Kudus Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian C

23 Januari 2020 7:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi tenggelamnya empat anak yang bermain di bekas galian C di Desa Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (22/1). Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi tenggelamnya empat anak yang bermain di bekas galian C di Desa Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (22/1). Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
ADVERTISEMENT
Empat orang anak di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tewas tenggelam di kubangan bekas galian C. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Rabu (22/1).
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan, mengungkapkan keempat korban adalah David Raditya (13), M Faruq Ilham (13), M Jihar Gifri (13), dan Habib Roihan (13).
Diperkirakan peristiwa terjadi pukul 15.00 WIB. Awalnya enam orang anak sepakat mendatangi kubangan itu untuk bermain.
Dari keenam anak tersebut, empat anak turun ke bekas galian yang terdapat airnya untuk berenang. Sedangkan dua anak lainnya hanya mengawasi dari tepi.
"Saat empat anak tidak muncul-muncul, dua anak lainnya meminta pertolongan warga sekitar," ujar Bergas dikutip dari Antara.
Ilustrasi tenggelam. Foto: Pixabay/Pexels
Kedalaman kubangan galian C tersebut diperkirakan 4 meteran. Usai dievakuasi keempat jenazah korban kemudian dibawa ke RSI Sunan Kudus untuk dilakukan visum.
Kepala Desa Klumpit, Subadi, mengatakan aktivitas penambangan galian C di lokasi memang sudah dihentikan oleh Satpol PP dan Polres Kudus. Saat penutupan, ia sempat meminta agar ada penanganan terhadap kubangan karena cukup dalam dan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Kekhawatiran saya justru terjadi, karena bekas galian yang cukup dalam saat hujan tertutup air dan menjadi daya tarik anak-anak untuk bermain," ujarnya.
Lokasi galian C yang terdapat airnya itu, kata dia, tidak ada pagar pengaman. Sehingga anak-anak bisa menjangkau lokasi tersebut.
Adanya peristiwa tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan kecamatan untuk langkah antisipasi agar tidak terulang.