4 Hasil Quick Count: Semua Partai Baru Tak Lolos ke DPR

18 April 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Partai Peserta Pemilu Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Partai Peserta Pemilu Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Empat partai baru peserta Pemilu 2019 kemungkinan besar tidak lolos ke parlemen. Setidaknya, itu yang ditunjukkan hasil quick count (hitung cepat) empat lembaga survei yakni CSIS, Indo Barometer, Charta Politika, dan LSI (Denny JA).
ADVERTISEMENT
Semua quick count lembaga survei itu menunjukkan, tidak ada satu pun dari partai tersebut yang meraih suara di atas ambang batas, 4 persen. Keempat partai tersebut adalah Partai Garuda,Partai Berkarya, Perindo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dari sampel suara di atas 90 persen, Garuda hanya mampu meraup 0,5 -1 persen suara. Sementara itu, Partai Berkarya mengumpulkan 2 hingga 2,4 persen. Dari partai baru, yang berhasil meraih suara tertinggi adalah Perindo. Dengan kisaran angka 2,7 sampai 3 persen. Sementara itu, PSI hanya meraup 1,9 hingga 2,4 persen suara.
Melihat hasil quick count, Ketum PSI Grace Natalie mengumumkan kekalahannya. Meski begitu, PSI bertekad akan bangkit kembali.
"We shall return, soon (Kami akan segera kembali)," sebut Grace dikutip dari website resmi PSI.
ADVERTISEMENT
Walau kalah, 3 dari 4 partai baru ini masih lebih baik dari sejumlah partai lama. Hasil quick count menunjukkan, Partai Berkarya, Perindo, dan PSI mampu mengungguli Hanura, PBB, dan PKPI. Ketiga partai tersebut pernah terdaftar di pemilu sebelumnya. Bahkan kader Hanura juga duduk di DPR RI periode 2009 - 2014.
Meski sebelumnya diprediksi tidak mendapatkan kursi DPR RI, keempat partai baru tersebut mencoba memberikan program berbeda pada masa kampanyenya. Misalnya, Berkarya menawarkan semangat mengembalikan Orde Baru melalui partainya. Dengan mengusung program unggulan yang fokus terhadap kesejahteraan perekonomian.
Semangat Berkarya sebenarnya hampir mirip dengan Garuda. Keduanya sama-sama belum bisa lepas dari pengaruh kepemimpinan Suharto. Akan tetapi, Garuda mencoba mengincar kader anak muda dengan pendaftaran caleg secara online.
Tommy Soeharto, Ketua Umum Partai Berkarya Foto: Garin Gustavian/kumparan
Sementara itu, Perindo mencoba mempengaruhi pemilih dengan program kerakyatannya. Selain itu, Perindo mencoba menjaring suara melalui iklan yang masif di saluran televisi di bawah payung MNC.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, PSI mencoba menawarkan program antimainstream. Seperti pengusulan penolakan poligami dan perda syariah. Lalu, PSI juga menawarkan program pemecatan anggota DPR melalui kampanyenya.