4 Perempuan Korban Kalimat Rasial Trump: Kami Tak Akan Diam

16 Juli 2019 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(kiri-kanan) Alexandria Ocasio-Cortez, Ayanna Pressley, Ilhan Omar, dan Rashida Tlaib 4 politikus AS yang jadi sasaran komentar rasis Trump. Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
zoom-in-whitePerbesar
(kiri-kanan) Alexandria Ocasio-Cortez, Ayanna Pressley, Ilhan Omar, dan Rashida Tlaib 4 politikus AS yang jadi sasaran komentar rasis Trump. Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
ADVERTISEMENT
Sebanyak empat anggota Kongres dari Partai Demokrat yang menjadi korban ucapan bernada rasial Presiden Donald Trump, menyatakan mereka tidak akan diam.
ADVERTISEMENT
Keempat anggota Kongres tersebut adalah Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayana Pressley dan Rashida Tlaib. Saat bertemu media-media di AS, mereka menggangap komentar Trump sebagai sebuah gangguan.
Mereka meminta agar masyarakat tetap tenang. Selain itu, mendorong tidak ada pihak yang terpancing komentar tersebut.
"Ini cuma gangguan yang berasal dari budaya tak berperasaan, kekacauan dan korup pemerintahan ini," sebut Pressley, seperti dikutip dari AFP, Selasa (16/7).
Menambahkan Pressley, Ocasio-Cortez mengatakan AS bukan dimiliki satu ras atau warna kulit saja.
"Kami ingin menyampaikan kepada anak-anak di seluruh negara ini, apa pun yang disampaikan Presiden, negara ini milik kalian, milik semuanya," kata Ocasio-Cortez.
Pada Minggu (15/7), Trump kembali melemparkan komentar kontroversial bernada rasis kepada sekelompok anggota Kongres dari Partai Demokrat.
(kiri-kanan) Ilhan Omar, Rashida Tlaib, Alexandria Ocasio-Cortez, dan Ayanna Pressley 4 politikus AS yang jadi sasaran komentar rasis Trump. Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
"Sangat menarik melihat anggota Kongres dari Demokrat yang sangat 'progresif', namun berasal dari negara pemerintahannya korup, menyedihkan, buruk dan tidak kompeten, namun kini mereka dengan lantang menyatakan ke warga AS, yang adalah bangsa terbesar di dunia, bagaimana cara menjalankan pemerintahan," sebut Trump.
ADVERTISEMENT
"Kenapa mereka tidak pulang dan membantu memperbaiki kehancuran dan kriminalitas di tempat mereka berasal," sambung politikus Partai Republik tersebut.
Walau tidak menyebut secara detail, komentar itu ditargetkan kepada keempat anggota tersebut. Sebab, mereka sangat vokal menentang kebijakan Trump, serta keempat orang itu berasal dari latar belakang agama dan ras beragam.