40 Ribu Orang di Bangladesh Demo Prancis, Macron Dituduh Penyembah Setan

27 Oktober 2020 16:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis dan Partai Politik Islam di Bangladesh menggelar unjuk rasa menentang Prancis di Dhaka, Bangladesh.  Foto: MUNIR UZ ZAMAN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis dan Partai Politik Islam di Bangladesh menggelar unjuk rasa menentang Prancis di Dhaka, Bangladesh. Foto: MUNIR UZ ZAMAN / AFP
ADVERTISEMENT
Puluhan ribu warga Bangladesh turun ke jalan pada Selasa (27/10). Mereka menyerukan boikot produk Prancis.
ADVERTISEMENT
Massa juga membakar patung Presiden Emmanuel Macron. Kemarahan massa ini terkait sikap Macron membela tindakan warganya yang menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad.
Keterangan kepolisian Bangladesh, massa yang ikut demo di Dhaka kurang lebih 40 ribu orang. Massa dikoordininasi oleh partai Islam terbesar di Bangladesh, Islami Andolon.
Aktivis dan Partai Politik Islam di Bangladesh menggelar unjuk rasa menentang Prancis di Dhaka, Bangladesh. Foto: MUNIR UZ ZAMAN / AFP
Mereka awalnya mencoba mendekat ke Kedubes Prancis. Namun, aksi tersebut diadang kepolisian.
Meski dilarang mendekat, massa meneriakkan yel yel anti-Prancis dan meminta Macron dihukum.
"Macron adalah satu dari beberapa pemimpin dunia yang menyembah setan," kata politikus Partai Islami Andolon, Ataur Rahman, seperti dikutip dari AFP.
Aktivis dan Partai Politik Islam di Bangladesh menggelar unjuk rasa menentang Prancis di Dhaka, Bangladesh. Foto: MUNIR UZ ZAMAN / AFP
Rohman menyerukan Pemerintah Bangladesh untuk mengusir Dubes Prancis.
Pada pekan lalu, Macron memuji Samuel Paty yang tewas dipenggal usai menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat tiba untuk pertemuan tatap muka kedua di Uni Eropa, di Brussels, Belgia, Kamis (1/10). Foto: Francisco Seco/Pool via REUTERS
Dia menyebut, Paty mempertahankan nilai kebebasan berpendapat di Prancis. Paty bahkan diberi penghargaan sipil tertinggi.
ADVERTISEMENT
Macron juga mengkaitkan terorisme dengan Islam, menuduh Muslim bersikap separatis, dan menggambarkan Islam sebagai "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia".
Macron juga membiarkan kartun Nabi yang provokatif ditampilkan di gedung-gedung di Prancis.
Supermarket Kuwait memboikot barang-barang Prancis, di Kuwait City, Kuwait, Minggu (25/10). Rak-rak untuk produk Prancis dikosongkan. Foto: Ahmed Hagagy/REUTERS
Sikap Macron mengundang kemarahan negara Islam. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menginstruksikan pemboikotan produk Prancis di negaranya.
Langkah serupa juga terjadi di Kuwait. Produk-produk Prancis sudah menghilang di swalayan di Kuwait.