47 Orang di Singapura Positif Virus Corona, 9 Sembuh

12 Februari 2020 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teleconference dengan Dubes RI untuk Singapura terkait virus corona di Singapura. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Teleconference dengan Dubes RI untuk Singapura terkait virus corona di Singapura. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Penderita virus corona di Singapura bertambah menjadi 47 orang, termasuk seorang WNI yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Sementara total pasien suspect corona mencapai 1.124 orang.
ADVERTISEMENT
Data ini disampaikan oleh Dubes RI di Singapura I Gede Ngurah Swajaya melalui telekonferens dengan wartawan di Gedung Bina Graha, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
"Jadi sampai tanggal 11 Februari pukul 12.00, bertambah 2 kasus lagi. Jadi total 47 sampai sekarang. Yang akhirnya dinyatakan sembuh ada 9 orang. Sementara yang dalam perawatan di ICU ada 7 orang," kata Swajaya.
Sedangkan 31 pasien lainnya saat ini dalam kondisi stabil dan masih dalam perawatan. Sebanyak 989 orang suspect virus corona masih dikarantina.
"Dari 1.124 masih ada dan jumlah itu 989 yang dikarantina. Artinya istilah mereka adalah mandatory 14 days leave, dikarantina di suatu tempat, tidak boleh ke tempat kerja. Dan semuanya disuplai oleh otoritas setempat," jelas Swajaya.
ADVERTISEMENT
"Dari 1.124 orang, 43 masih pending dikonfirmasi apakah positif atau negatif," imbuh dia.
Suasana di Merlion Park di Singapura setelah penetapan status level oranye. Foto: REUTERS/Feline Lim
Status wabah virus corona di Singapura ditetapkan level oranye, satu level di bawah merah, pada 7 Februari. Pemerintah Singapura, termasuk PM Lee, telah memberikan penjelasan secara transparan terkait ini ke seluruh warga lewat beragam saluran.
"Mengapa status oranye dan baru 2 hari yang lalu ditetapkan? Memang sempat terjadi orang berbelanja lebih dari kebutuhan mereka sehingga PM harus memberikan penjelasan secara umum mengenai apa yang dihadapi," ungkap Swajaya.
"Dan menenangkan agar masyarakat tidak khawatir. Sekarang masyarakat sudah enggak khawatir. Enggak ada lagi yang belanja berbondong-bondong," sambung dia.