5.816 Orang Daftar Jadi Relawan Penanganan Corona

29 Maret 2020 13:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).  Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menjadi relawan dalam penanganan virus corona. Hasilnya 5.816 orang mendaftar melalui deskrelawanpb.bnpb.go.id/covid-19 yang disediakan.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu diumumkan oleh Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) Dandi Prasetya melalui live streaming di BNPB, Jakarta Timur.
"Total relawan adalah sebanyak 5.816 orang. 1.808 orang terdaftar sebagai relawan medis dan tanaga kesehatan, 4.808 orang terdaftar sebagai relawan nonmedis," kata Dandi, Minggu (29/3).
Koordinator relawan itu menuturkan relawan datang dari berbagai daerah. Paling banyak dari Jawa Barat jumlahnya 1.445 orang, lalu DKI Jakarta 1.384 orang, kemudian Jatim 559 orang, dan Banten 402 orang. Terakhir Jateng sebanyak 348 orang.
"1.808 orang relawan medis dan tenaga kesehatan yang daftar untuk administrasi rumah sakit ada 32 orang, untuk apoteker adalah 56 orang, dokter spesialis 4 orang, dokter umum 93 orang, kesehatan masyarakat 113 orang, perawat 776 orang, psikolog 12 orang, teknisi laboratorium 201 orang," kata Dandi.
Relawan dari PMI bersiap untuk menyemprotkan disinfektan di sekolah yang ditutup di Jakarta, Senin (16/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Sementara itu relawan nonmedis mencapai 4.008 orang yang terdiri dari ahli gizi (115 orang), bidan (324 orang), dapur umum (274 orang), logistik atau pergudangan (1.024 orang). Ada pula radiografer (4 orang), sopir atau tim ambulans (549 orang).
ADVERTISEMENT
Kemudian, teknisi mesin (68 orang), tenaga administrasi umum (183 orang), tenaga kebersihan umum (201 orang), tenaga kesehatan lingkungan (207 orang).
"Ada pula tenaga sanitarian 133 orang, tenaga teknis kefarmasian 62 orang dan tidak diketahui 585 orang," tambah Dandi.
Usia para relawan juga beragam mulai dari 19 tahun hingga 60 tahun. Paling banyak berusia dengan rentang 19-30 tahun yaitu 2.364 orang.
Ia mengatakan pendataan para relawan tersebut menjadi penting mengingat penyebaran virus corona terus meluas. Dengan adanya data para relawan maka akan memudahkan dalam pendistribusian bantuan.
Ilustrasi tenaga medis penanganan virus corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
"Kami melihat banyak masyarakat di Indonesia yang ingin terlibat, tapi di sisi lain pihak rumah sakit dan lembaga kemanusiaan membutuhkan SDM yang berkompeten terutama mengingat proses penanganan COVID-19 ini masih berjalan dalam waktu yang agak panjang," kata Dandi.
ADVERTISEMENT
"Relawan juga perlu memiliki kompetensi dan pemahaman yang seragam terkait kesehatan dan keselamatan saat mereka bekerja. Sehingga protokol-protokol untuk relawan kemanusiaan baik medis maupun nonmedis perlu diperhatikan," kata Dandi.
Terakhir Dandi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang mau menjadi relawan penangaan COVID-19. Ia salut dengan keputusan mereka.
"Anda tidak sendiri karena kami semua selalu bersama Anda dan semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan oleh Allah SWT," kata Dandi.
----------------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!