5 Berita Populer: Ganjar soal Syarat Masuk Mal; Klarifikasi Data Kematian Corona

12 Agustus 2021 6:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembukaan mal Ciputra Semarang di masa PPKM. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembukaan mal Ciputra Semarang di masa PPKM. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Rabu (11/8). Mulai dari tanggapan Ganjar Pranowo soal sertifikat vaksin jadi masyarakat masuk mal hingga juru bicara Luhut sebut data kematian corona bukan dihapus melainkan tidak dipakai sementara.
ADVERTISEMENT
Berikut rangkuman kumparan terkait lima berita populer. Apa saja?
Ganjar Pranowo soal Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Masuk Mal: Tidak Fair
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendatangi seorang pengusaha UKM roti di Pati, Tri Isnaeni, Selasa (10/8). Foto: Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyoroti kebijakan sertifikat vaksin sebagai syarat masuknya pengunjung ke pusat perbelanjaan modern atau mal dalam masa PPKM Level 4. Menurutnya, aturan itu mencederai rasa keadilan karena masih banyak masyarakat belum divaksin. Stok vaksin corona juga masih terbatas.
Ia menegaskan kiriman vaksin dari pemerintah pusat masih jauh dari cukup, yakni di angka 600 ribu sampai 700 ribu dosis. Padahal Jateng membutuhkan vaksin 2,4 juta per minggu untuk mencapai target herd immunity.
Polisi Tangkap Preman Pemalak Kafe Ucok Baba di Depok
Artis Ucok Baba melaporkan pemalakan di kafenya. Foto: Dok. Polres Metro Depok
Tim Jaguar Polres Metro Depok menangkap preman yang memalak sebuah kafe milik artis Ucok Baba. Seperti diketahui, kafe milik Ucok Baba di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, dipalak preman. Insiden pemalakan itu terjadi pada Senin (9/8). Ucok Baba dan timnya langsung melaporkan hal itu ke Polres Depok.
ADVERTISEMENT
Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok, Iptu Winam Agus, mengatakan preman yang ditangkap itu bernama Idrus (48). Idrus ditangkap di lokasi tempatnya nongkrong bersama temannya di Rawa Geni, Pondok Terong, Depok, pada Senin (9/8). Saat ditangkap, Idrus sedang pesta minuman keras setelah melakukan pemalakan terhadap Ucok Baba.
Ganjil Genap Mulai Berlaku di Jakarta Selama PPKM Level 4, Termasuk Hari Libur?
Ambulan melintasi penyekatan PPKM di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (9/8/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
PPKM Level 4 diperpanjang, Jakarta memberlakukan kembali sistem ganjil genap. Sistem ganjil genap ini berlaku mulai 12-16 Agustus 2021 pukul 06.00-20.00 WIB. Kebijakan ini diatur dalam SK Kadishub No. 320 Tahun 2021.
Kebijakan ganjil genap ini sekaligus menggantikan penyekatan di 100 titik di Jakarta dan sekitarnya. Selama ini, penyekatan menjadi kebijakan utama dalam menekan mobilitas warga selama PPKM.
ADVERTISEMENT
Kabar Baik! Zona Merah Corona Jakarta Sisa 7 RT
Sejumlah pasien COVID-19 berolahraga di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/8/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Jumlah Rukun Tetangga (RT) yang masuk dalam zona merah penularan corona DKI Jakarta kembali mengalami penurunan jika dibandingkan seminggu sebelumnya. Pada periode 10-16 Agustus, terdapat 7 RT yang masuk zona merah. Angka ini jauh lebih sedikit dari periode sebelumnya, yakni 38 RT. Artinya, ada 31 RT yang berhasil keluar dari zona merah.
Berdasarkan data situs corona.jakarta.go.id, total ada 6.006 RT yang masuk dalam pengawasan Pemprov DKI Jakarta. Dari jumlah itu, RT yang paling banyak zona merah berada di Jakarta Timur sebanyak 4 RT. Sedangkan, jumlah zona merah terendah berlokasi di Jakarta Selatan dengan 3 RT.
Jubir Luhut: Data Kematian Corona Bukan Dihapus, Tak Dipakai Sementara
Luhut Pandjaitan berada di Yogyakarta untuk memantau isoter dan vaksinasi Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
Pemerintah mengklarifikasi soal kabar dihapusnya indikator kematian dalam penanganan corona. Klarifikasi ini berisi penjelasan, usai kabar penghapusan data kematian itu menuai kritik dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Klarifikasi tersebut disampaikan juru bicara Menko Marves Luhut B Panjaitan, Jodi Mahardi. Dia menjelaskan, tak dimasukkannya angka kematian dalam asesmen PPKM karena ada perapian data. Ia juga menegaskan bahwa data kematian bukan dihapus melainkan tidak dipakai sementara.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: