5 Berita Populer: Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pilkada 2020 Ditunda

31 Maret 2020 6:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait penangangan COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait penangangan COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Senin (30/3). Mulai dari Presiden Jokowi resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari sebelumnya, kumparan merangkum lima berita populer di antaranya. Apa saja?
Jokowi Tetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Presiden Jokowi resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan Karantina Kesehatan, menyikapi korban positif corona yang semakin melonjak. Keputusan ini disampaikan oleh Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rahman, Senin (30/3).
"Menetapkan tahapan baru perang melawan COVID-19 yaitu: Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan Kekarantinaan Kesehatan," tulis Fadjroel dalam Twitternya.
Ia menjelaskan, jika kondisi wabah virus corona memburuk Jokowi bisa memberlakukan darurat sipil.
Work From Home untuk ASN Ditambah hingga 21 April
MenPANRB Tjahjo Kumolo saat Upacara Sumpah Pemuda. Foto: Dok. KemenPANRB
Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menetapkan Surat Edaran Nomor 34 tahun 2020 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan instansi pemerintah.
ADVERTISEMENT
Surat Edaran itu juga menjadi perubahan atas Surat Edaran Menpan RB Nomor 19 tahun 2020. Melalui surat tersebut, Tjahjo memutuskan menambah waktu kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) untuk ASN karena virus corona.
“Dilakukan perpanjangan masa pelaksanaan tugas kedinasan di rumah atau yang kita kenal work from home,” kata Sekretaris Kemenpan RB Dwi Wahyu Atmaji melalui siaran langsung di youtube Kemenpan RB, Senin (30/3).
Di edaran sebelumnya, WFH berlaku hingga 31 Maret dan mulai hari ini diperpanjang sampai tanggal 21 April 2020.
27.000 Warga RI Daftar Jadi Relawan Virus Corona
Staf medis Indonesia ikut serta dalam tes massal untuk virus corona COVID-19 di stadion Patriot di Bekasi. Foto: AFP/REZAS
Masyarakat Indonesia begitu antusias untuk menjadi relawan penanganan pandemi virus corona. Kini jumlah pendaftar melalui Gugus Tugas COVID-19 pimpinan Doni Monardo mencapai 8.763 orang.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Relawan Gugus Tugas COVID-19 Andre Rahadian, data ini belum termasuk yang mendaftar via lembaga lain, yakni Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Data ini data yang terdaftar dengan Gugus Tugas. Akan digabung di Kemenkes sekitar 4 ribu orang dan juga relawan yang terdaftar di Kemendikbud sekitar 15 ribu," ungkap Andre di Gedung BNPB, Senin (30/3).
Jadi, secara keseluruhan ada sekitar 27.000 orang relawan yang bersiap membantu penanganan COVID-19.
Hasil Rapid Test di Jabar: 300 Warga Positif Corona
Petugas Dinas Kesehatan Kota Depok bersiap melakukan rapid test pendektesian COVID-19 dengan sistem "drive thru" di Cimanggis, Depok, Minggu (29/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan data terbaru mengenai penanganan corona di Jabar. Pria yang akrab disapa Emil tersebut menuturkan, hingga kini pihaknya masih melakukan rapid test atau tes cepat dengan menggunakan 22 ribu peralatan tes yang sudah disebar ke 27 kabupaten dan kota.
ADVERTISEMENT
Hasil sementara rapid test, diketahui terdapat 300 warga Jabar yang dipastikan positif terinfeksi corona. Nantinya, Pemprov Jabar bakal melakukan tes kedua menggunakan metode PCR atau swab untuk memastikan mereka benar positif ataukah tidak. Dengan demikian, hasil tes belum dapat dilaporkan pada pemerintah pusat sebagai acuan.
Sementara itu, mayoritas dari 300 pasien yang terinfeksi diketahui berasal dari wilayah Kota Sukabumi, bukan di Bodebek atau Bandung Raya seperti yang kerap diprediksi belakangan ini.
"Paling besar ternyata di luar dugaan, yakni Kota Sukabumi. Jadi di sana terjadi hasil tes yang paling besar dari seluruh kota dan kabupaten di Jabar, bukan Bekasi atau Depok, tapi di Kota Sukabumi," ucap Emil di Gedung Pakuan Bandung, Senin (30/3).
ADVERTISEMENT
Pilkada Serentak 2020 Resmi Ditunda Akibat Corona
Ilustrasi pemungutan suara di TPS Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Komisi II DPR, pemerintah, dan KPU telah selesai menggelar rapat membahas pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah terkait wabah corona yang kasusnya terus meningkat.
Hasilnya, seluruh peserta rapat termasuk DKPP dan Bawaslu, sepakat tahapan Pilkada Serentak 2020 yang masih tersisa termasuk pemungutan suara ditunda.
"Melihat perkembangan pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum terkendali dan demi mengedepankan keselamatan masyarakat, Komisi II DPR menyetujui penundaan tahapan Pilkada Serentak 2020 yang belum selesai dan belum dapat dilaksanakan," kata Wakil Ketua Komisi II DPR Arwani Thomafi kepada wartawan, Senin (30/3).
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT