5 Fakta Bus Rombongan Guru TK yang Terjun ke Jurang di Blitar

8 Desember 2019 6:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengevakuasi korban dari dalam Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans Nopol AG 7555 UR yang tertibat kecelakaan dan terjun ke Sungai Judel, Blitar. Foto: ANTARA FOTO/Dwi Harry/IA
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengevakuasi korban dari dalam Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans Nopol AG 7555 UR yang tertibat kecelakaan dan terjun ke Sungai Judel, Blitar. Foto: ANTARA FOTO/Dwi Harry/IA
ADVERTISEMENT
Kejadian nahas menimpa rombongan guru dan kepala sekolah TK dari Tulungagung, saat bus yang mereka tumpangi terjun ke jurang di kawasan Kali Kesamben. Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Blitar-Malang, tepatnya di Desa Pagerwojo, Sabtu (7/12) sekitar pukul 06.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan lima orang meninggal dunia, yang terdiri dari empat guru dan Kepala Sekolah TK Tulungagung dan seorang pengendara motor. Sedangkan puluhan penumpang bus lainnya mengalami luka-luka.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta yang terjadi dari kecelakaan bus guru TK di Blitar dari Jatim Now --partner 1001 media kumparan:
Warga mengevakuasi korban dari dalam Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans Nopol AG 7555 UR yang tertibat kecelakaan dan terjun ke Sungai Judel, Blitar. Foto: ANTARA FOTO/Dwi Harry/IA
Bus Fabian Anugrah Trans bernopol AG 7555 UR yang mengangkut rombongan guru dan kepala sekolah ini diketahui akan menghabiskan akhir pekan ke Pasuruan. Namun, sayangnya, perjalanan mereka tak sampai tujuan karena mengalami kecelakaan.
"Bus tadi melaju dari arah barat ke arah timur dengan kecepatan sedang. Saya tanya dari orang-orang yang selamat itu katanya rombongan guru dan kepala TK Tulungagung hendak ke Pasuruan. Yang meninggal saya lihat ada empat orang, semuanya dewasa," kata seorang saksi, Andi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan seorang pengendara motor juga ikut menjadi korban karena terserempet bus sebelum masuk ke jurang.
Pihak kepolisian dibantu warga dan tim SAR sempat mengalami kesulitan dalam mengevakuasi korban-korban yang terjepit di dalam bus.
Empat orang yang tewas di dalam bus karena terjepit kursi penumpang. Akhirnya, petugas terpaksa menggunakan alat untuk memotong kursi yang menjepit korban.
Ketika berhasil dibuka, korban tewas kemudian dikeluarkan dari badan bus. Korban lalu dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Selain itu, padatnya warga yang berkumpul untuk menyaksikan proses evakuasi jadi hambatan juga karena jalanan ikut macet.
Sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. Sang sopir bus juga masih dirawat di RSUD Ngudi Waluyo karena mengalami luka serius.
kecelakaan bus guru TK di Blitar Foto: JatimNow
ADVERTISEMENT
Petugas kepolisian Resor Blitar dibantu Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar telah berhasil mengevakuasi badan bus pada malam harinya. Bus berhasil dievakuasi pukul 19.00 WIB.
Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto menjelaskan kesulitan yang dialami pihaknya dalam proses evakuasi badan bus.
"Karena lokasi sempit dan bus besar. Masyarakat juga ingin menonton, sehingga berkerumun. Tapi, alhamdulillah untuk jalur kami sudah buka dua-duanya begitu kami sudah evakuasi," jelas Ipda Didik dilansir Antara.
Untuk sementara, badan bus masih ditempatkan tak jauh dari lokasi kecelakaan. Dalam waktu dekat, polisi juga akan melakukan olah TKP untuk mencari penyebab kecelakaan.
kecelakaan bus guru TK di Blitar Foto: JatimNow
Sebanyak 24 korban terluka dibawa ke Puskesmas Kesamben dan RS Wava Husada Kesamben. Beberapa dari korban mesti dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi.
ADVERTISEMENT
"Ada 24 pasien yang menjalani perawatan. Rata-rata mengalami luka memar di bagian kepala dan lengan. Kami mencurigai ada satu yang mengalami patah tulang. Karena kami keterbatasan alat untuk rontgen, maka kami rujuk ke RSUD Ngudi Waluyo. Ada empat yang mengalami penurunan kestabilan namun sekarang berangsur stabil," kata dokter jaga RS Wava Husada Kesamben, dr. Nasrullah.
Sedangkan lima korban yang tewas adalah:
1. Naksa Bandi, Pria (56) warga Desa Balerejo, Kauman, Kabupaten Tulungagung.
2. Anita Tursiana, Perempuan, warga Kabupaten Tulungagung.
3. Siti Fatimah, Perempuan, warga Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung.
4. Kasiatin, perempuan, Kepala TK Perwari, warga Kecamatan / Kabupaten Tulungagung.
5. Pengendara sepeda motor yang tewas adalah Ridwan, warga Pager Gunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
ADVERTISEMENT
Dilansir Antara, korban meninggal sudah mulai dimakamkan di TPU asal desa masing-masing.
Warga mengevakuasi korban dari dalam Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans Nopol AG 7555 UR yang tertibat kecelakaan dan terjun ke Sungai Judel, Blitar. Foto: ANTARA FOTO/Dwi Harry/IA
PT Jasa Raharja memberikan santunan kepada korban kecelakaan. Besar santunan diberikan kepada ahli waris korban meninggal masing-masing Rp 50 juta.
"Kami langsung lakukan koordinasi dengan pihak terkait dengan kejadian itu. Dan, setelah selesai verifikasi, santunan kami berikan pada ahli waris," kata Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Kediri Kurnia Indrawan.
Sedangkan korban-korban yang terluka diterbitkan surat jaminan ke rumah sakit dengan maksimal biaya pengobatan sebesar Rp 20 juta.