5 Fakta Tabrak Lari di Solo yang Tewaskan Seorang Ibu

12 Juli 2019 7:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Retnoningtri, korban tabrak lari di Flyover Manahan, Solo, Senin (1/7). Foto: Instagram/@harrysetiawanj
zoom-in-whitePerbesar
Retnoningtri, korban tabrak lari di Flyover Manahan, Solo, Senin (1/7). Foto: Instagram/@harrysetiawanj
ADVERTISEMENT
Awal Juni 2019, mungkin menjadi momen paling menyedihkan bagi Harry Setiawan. Bagaimana tidak, di awal bulan ini, ia harus kehilangan ibunya tercinta, Retnoningtri, untuk selama-lamanya.
ADVERTISEMENT
Tak seperti biasanya, Retno bersikeras mengantarkan anak sulungnya itu ke Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/7), untuk menumpangi bus menuju Kudus. Padahal, biasanya Harry pergi ke terminal menggunakan ojek online.
Siapa sangka, mengantarkan Harry, justru menjadi keinginan terakhir ibunya. Usai mengantarkan Harry, Retno harus meregang nyawa setelah ditabrak oleh sebuah mobil, tak jauh dari terminal.
Berikut 5 fakta kejadian pilu tersebut:
Terjadi di Flyover Menahan
Setelah mengantarkan Harry ke terminal, Retno langsung balik kanan menuju Serengan. Namun, baru sampai flyover Manahan, sebuah sedan putih yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan menghantam motor yang dikendarai Retno.
Saat itu, Retno sebenarnya masih dalam keadaan sadar. Ia lalu memberitahukan nomor telepon Harry kepada Satpol PP yang menolongnya.
ADVERTISEMENT
Di saat yang sama, bus yang ditumpangi Harry baru melaju sekitar 30 kilometer dari terminal. Harry pun bergegas turun dari bus, dan putar arah menuju rumah sakit tempat ibunya dirawat selama 19 jam sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Keluarga minta pelaku serahkan diri
Harry Setiawan, anak pertama korban tabrak lari di Flyover Manahan, Solo, Senin (1/7). Foto: Instagram/@harrysetiawanj
Kepergian Retno yang mendadak, sontak membuat Harry dan keluarga syok. Apalagi, pengemudi mobil yang menabrak Retno justru kabur dan tidak bertanggungjawab.
Meski masih sedih, Harry meminta pelaku segera menyerahkan diri ke polisi. Ia juga meminta agar pelaku yang kabur itu, segera meminta maaf kepada keluarganya.
Keluarga juga minta pelaku minta maaf
Suami korban tabrak lari di Solo. Foto: kumparan
Hal senada juga diutarakan ayah Harry, Marthen Jelipele. Meski keluarganya sudah mengikhlaskan kepergian Retno, namun ia tetap berharap pelaku bisa datang dan meminta maaf.
ADVERTISEMENT
"Kami dari keluarga tidak menuntut apa-apa. Permintaannya hanya satu pelaku datang baik-baik di rumah dan meminta maaf," ujar Marthen saat ditemui kumparan di rumah duka Kampung Slembaran, Kelurahan Serengan, Serengan, Solo, Kamis (11/7).
Marthen berharap pelaku memiliki niatan baik. "Kalau tidak punya niat baik, saya doakan hidupnya tidak tenang," ucapnya.
Polisi sudah kantongi identitas pelaku
Ilustrasi kecelakaan motor Foto: Muhammad Faisal/kumparan
Meski pelaku kabur, namun kejadian tersebut telah terekam di sejumlah CCTV. Pihak Satlantas Polresta Surakarta bahkan sudah berhasil mengidentifikasi mobil pelaku setelah memeriksa 12 rekaman CCTV di sekitar TKP.
"Kami sudah mulai menemukan titik terang pemilik kendaran tabrak lari di Overpass Manahan. Penangkapan pelaku tinggal tunggu waktu," ujar Kasatlantas Polresta Surakarta Kompol Busroni, Kamis (11/7).
ADVERTISEMENT
Namun, Bustomi tetap berharap pelaku datang sendiri untuk menyerahkan diri. Sehingga, hukuman yang ia terima akan lebih ringan.
Nasihat terakhir Retno kepada Harry
Retnoningtri, korban tabrak lari di Flyover Manahan, Solo, Senin (1/7). Foto: Instagram/@harrysetiawanj
Sebelum wafat, Retno sebenarnya masih sempat memberikan pesan kepada Harry. Salah satunya adalah agar Harry menjaga adik-adiknya, terutama yang masih duduk di bangku SMP.
"Intinya titip adik saya, adik saya dijaga. Adik saya sudah kelas 3 SMP dituntun supaya bisa masuk SMA yang baik, sama dituntun masuk kuliah yang baik. Sama kerja yang baik aja di luar kota, jaga baik-baik kesehatan," ujar Harry menirukan pesan ibunya.
Pesan itu yang jadi nasihat terakhir Retnoningtri bagi anak sulungnya. Harry dan keluarganya kini telah ikhlas dengan kepergiannya.
"Saya sama ayah kami sudah ikhlas, kami sudah tahu Ibu sudah di surga bersama Tuhan tapi kami tetap meminta itikad baik. Kita cuma minta datang ke rumah, mengucapkan turut berduka cita, minta maaf itu sudah lebih dari cukup," pungkasnya.
ADVERTISEMENT