5 Hal Positif dari Menjalankan Protokol Kesehatan Corona saat New Normal

11 Juli 2020 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga mengenakan masker saat berolahraga pada Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Minggu (5/7). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga mengenakan masker saat berolahraga pada Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Minggu (5/7). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia hingga kini masih menghadapi pandemi virus corona yang belum diketahui kapan berakhirnya. Di tengah pandemi ini, masyarakat juga berjuang keras untuk menekan penyebaran COVID-19, yakni dengan menjalankan protokol kesehatan ketat.
ADVERTISEMENT
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan berbagai daerah yang masuk wilayah berisiko rendah penyebaran corona sedang berusaha menjalankan tatanan kehidupan baru (new normal).
"Warga Indonesia, terutama yang berada di wilayah risiko rendah, memilih beradaptasi dengan kebiasaan baru. Mematuhi protokol kesehatan termasuk menjaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan sesering mungkin," ujar Reisa di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (11/7).
Dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. Gugus Tugas COVID-19
Usaha menjaga imunitas juga dilakukan dengan mengkonsumsi asupan bergizi seimbang dan mengecek kesehatan secara rutin.
Reisa kemudian mengungkapkan keuntungan apa saja yang bisa didapat masyarakat jika mematuhi protokol kesehatan, sekalipun mereka yang tinggal wilayah yang sudah masuk zona hijau.
"Menurut Dr. Kartini Sjahrir, antropolog dan penasihat untuk ASEAN Institute for Peace and Reconciliation Kemenlu, memang beradaptasi dengan kebiasaan baru bukan hal mudah dan tentunya akan membutuhkan waktu. Apalagi bertujuan mengubah perilaku dan budaya masyarakat Indonesia," jelas Reisa.
Posko medis COVID-19 Lemb. Dende. Foto: Dok. Kemendes PDTT
Berikut adalah 5 sisi positif yang dapat dirasakan bersama jika menjalankan protokol kesehatan virus corona jadi kebiasaan baru, seperti yang diutarakan dr Reisa:
ADVERTISEMENT
1. Perilaku hidup bersih dan higienis atau gaya hidup yang lebih sehat akan jadi budaya bangsa. Hal ini bisa mengurangi beban penyakit di masyarakat
2. Digitalisasi dan konektivitas Indonesia akan lebih tinggi. Negara yang punya 13 ribu pulau ini akan prioritaskan komunikasi dengan digital.
"Penyedia layanan akan berlomba menyediakan layanan yang terbaik dengan jangkauan terluas. Bahkan, konsultasi kesehatan pun akan mengutamakan telemedicine. Masyarakat baru saja akan beradaptasi dan lebih cepat pada perkembangan teknologi. Pada PSBB diberlakukan, kini kebiasaan komunikasi dan berkumpul di dunia maya sudah semakin membudaya," kata Reisa.
3. Dunia lebih ramah lingkungan. Kini kita membatasi penerbangan yang perjalanan jarak jauh, yang tinggi emisi karbonnya. Bahkan mulai bersepeda kembali, yang menjadi tren positif. Dalam beberapa waktu langit kota kembali biru dan udara lebih segar dibanding beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Adaptasi kebiasaan baru apabila sukses, kita budayakan akan hadirkan bukan hanya zona hijau yang minim penularan, tapi suasana segar nan hijau di perkotaan," tuturnya.
4. Penduduk yang makin sehat, lingkungan yang makin hijau, konektivitas tinggi yang buat kita makin enggak berjarak dari saudara-saudara kita dari Sabang sampai Merauke semua akan lahirkan pembangunan berkelanjutan, pembangunan yang ramah masa depan
5. Solid dan gotong royong. Ratusan miliar telah dikumpulkan, puluhan ribu relawan bekerja dan ribuan dokter siap siaga 24 jam untuk pastikan COVID tidak merajalela. Dari kader desa sampai Gugus Tugas daerah semua bergerak untuk pastikan kita menjaga keselamatan orang lain.
"Karena itu juga, berarti keselamatan kita untuk kesekian kalinya bangsa Indonesia tunjukkan jiwa kemanusiaan lewat gotong royong yang masif di setiap tingkatan masyarakat," tutupnya.
ADVERTISEMENT
=====
Saksikan video menarik di bawah ini: